Profesor Termuda Asal Nias jadi Kepala BKF Kemenkeu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Profesor Suahasil Nazara, pria berdarah Nias kelahiran 23 November 1970, kini menjadi orang nomor satu di Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, setelah ia dilantik oleh Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, kemarin.
Dalam pidato pelantikan, Menteri Keuangan mengharapkan Suahasil Nazara yang dilantik menjadi Pelaksana Tugas Kepala BKF Kementerian Keuangan yang baru bisa membuat kebijakan untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya harapkan dari Kepala BKF adalah fokus untuk membuat kebijakan-kebijakan dari sisi belanja atau sisi pembiayaan yang benar-benar bisa memperbaiki kualitas pertumbuhan kita," kata Bambang.
Suahasil Nazara yang memperistri Christina Pusporini Messach, merupakan Guru Besar Ilmu Ekonomi FE Universitas Indonesia, yang terpilih melalui seleksi terbuka di lingkungan Kementerian Keuangan, untuk menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal menggantikan Andin Hadiyanto.
"Target pembangunan itu bisa dilakukan kalau ada intervensi yang tepat dari pemerintah. Saya meminta Pak Suahasil untuk fokus pada formulasi kebijakan yang bisa memperbaiki kehidupan saudara-saudara kita yang tergolong pada tingkat pendapatan paling bawah dan rentan miskin," kata Bambang.
Generasi Muda Kebanggaan Nias
Suahasil adalah Sarjana Ekonomi dari FE Universitas Indonesia, lulus tahun 1994. Ia meraih gelar Master of Science in Regional Science dari Cornell University, Amerika Serikat pada 1997 dan meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD) bidang Regional Planning/Regional Economics dari University of IIinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat tahun 2003.
Dia mempunyai berbagai keahlian antara lain dalam bidang ekonomi pembangunan, ekonomi wilayah, ekonomi tenaga kerja, ekonomi kemiskinan dan jaminan sosial, ekonometri serta analisa ekonomi input-output.
Suahasil, kelahiran di Jakarta 23 November 1970, dikukuhkan menjadi Guru Besar di bidang Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia pada Maret 2010. Ia merupakan guru besar termuda untuk Ilmu Ekonomi di Indonesia saat dilantik.
Bagi masyarakat Nias sendiri, ia merupakan putra kebanggaan, karena jumlah gurubesar yang berasal dari Nias masih bisa dihitung dengan jari. Suahasil merupakan putra tunggal dari pasangan Hanati Nazara dan istri, yang pernah menjabat sebagai bupati Nias sebelum pulau itu dimekarkan menjadi beberapa kabupaten.
Suahasil adalah alumni sekolah Pangudi Luhur, tempat dimana ia kini juga menyekolahkan anak-anaknya yaitu, Livia dan Darian sedangkan satu orang lagi, Iyana belum bersekolah.
Dalam acara syukuran ketika dia dikukuhkan menjadi guru besar FE-UI, di hadapan masyarakat Nias Jakarta Suahasil menekankan pentingnya fokus pada bidang keahlian yang memang dicintai.
Ia menyadari bahwa pendidikan di pulau Nias sangat jauh ketinggalan. Diakuinya, bisa saja salah satu faktor karena ketidak mampuan ekonomi orang tua, akibatnya orang tua tidak dapat menyekolahkan anak-anaknya di jenjang yang lebih tinggi dan di sekolah yang berkualitas.
Suahasil mengakui dirinya melanjutkan kuliah di Amerika tidak hanya mengandalkan dukungan orang tua sebab ia juga mendapatkan beasiswa.Dan sebagai bentuk kepeduliannya, ia berjanji akan membuka jalan bagi satu sampai dua orang Sarjana dari Pulau Nias yang betul-betul berkualitas, untuk studi S-2 di UI, demi tersedianya kader-kader andal untuk membangun Pulau Nias.
Mendorong Pertumbuhan dan Pemerataan
Sementara itu, Menkeu Bambang Brodjonegoro dalam bagian lain pidatonya mengatakan untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia, Suahasil diminta membuat kebijakan untuk mengatasi masalah pembangunan, pengentasan kemiskinan, tingginya pengangguran maupun ketimpangan pendapatan, yang merupakan masalah mendasar dalam perekonomian nasional.
Bambang menyakini Suahasil yang memiliki keahlian dalam bidang kemiskinan bisa mengemban amanah membuat kebijakan pro rakyat karena pernah terlibat di Komite Ekonomi Nasional dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Suahasil Nazara, saat ditemui secara terpisah, menyanggupi keinginan Menteri Keuangan dan bekerja sama dengan unit eselon lainnya di Kementerian Keuangan untuk membuat kebijakan fiskal yang berkualitas dan mendorong perbaikan struktur perbangunan nasional.
"Pak Menteri meminta kebijakan fiskal yang bisa kuat mendorong pertumbuhan dan pemerataan serta pengentasan kemiskinan. Jadi nanti kita rancang dengan teman-teman, melalui lintas diskusi antareselon satu," katanya.(Ant/hidupkebersamaan.blogspot.com)
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...