Publik Berharap TVRI Kembali Kepada Khittah-nya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kegelisihan publik terhadap kecenderungan media swasta yang memiliki kecenderungan pada partai politIk tertentu menjadikan publik berharap besar kepada Televisi Republik Indonesia (TVRI). Tetapi TVRI sebagai lembaga penyiaran publik agak sedikit tergelincir dengan menayangkan Konvensi Partai Demokrat pada hari Minggu 15 September lalu.
Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Idy Muzayyad menyebut ketergelinciran TVRI itu tidak lazim. Hal itu berseberangan dengan independensi, imparsial, dan netralitas TVRI sebagai lembaga penyiaran publik.
Adanya intervensi di TVRI terkait penayangan Konvensi Partai Demokrat walau sudah disanggah pihak TVRI tetapi tetap dapat dirasakan. TVRI harusnya berperan di saat kecenderungan media swasta yang memiliki kecenderungan pada partai politik tertentu.
“Ruang kosong ini harus diambil alih atau diperankan TVRI. Harapan publik sangat luar biasa terhadap TVRI untuk bisa menekankan diri kembali kepada khittah-nya sebagai lembaga penyiaran publik yang independen, netral, dan imparsial.” Kata Idy Muzayyad di diskusi “Mencari lembaga penyiaran yang independen dalam Pemilu 2014"yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta di Dewan Pers di Jakarta pada hari Senin (23/9).
Idy Muzayyad berharap ketergelinciran sebelumnya yang dilakukan TVRI dapat menjadi momentum untuk TVRI berbenah.
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...