Puluhan Jenderal Israel Desak Netanyahu Terima Perjanjian Iran
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Beberapa mantan jenderal dan kepala keamanan Israel menandatangani petisi yang mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menerima perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara adidya, yang ditentang keras olehnya.
Sebuah petisi yang ditandatangani oleh mantan pejabat dan diumumkan Senin (03/08) tersebut menyerukan agar perjanjian yang dicapai 14 Juli itu diterima.
Pihaknya mendesak pemerintah untuk menetapkan kebijakan yang akan “memulihkan kepercayaan dan memperkuat kerja sama keamanan dan diplomatik dengan pemerintah Amerika.”
Jika diterima maka akan “memungkinkan kita untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan dihasilkan dari perjanjian tersebut,” demikian antara lain isi petisi.
Pejabat yang membuat petisi itu antara lain dua mantan kepala badan keamanan dalam negeri Shin Bet, Ami Ayalon dan Carmi Gillon; mantan wakil direktur badan intelijen Mossad, Amiram Levin; mantan kepala Komisi Energi Atom Uzi Eilmann; dan puluhan mantan jenderal dan petugas senior.
Perjanjian tersebut, yang ditujukan untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional, disambut oleh negara-negara adidaya sebagai kesempatan bersejarah untuk membentuk hubungan baru dengan Teheran.
Namun, Netanyahu menyebutnya sebagai “kesalahan bersejarah” dan berpendapat bahwa perjanjian tersebut akan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Dia juga mengatakan bantuan sanksi akan memungkinkan Iran untuk meningkatkan dukungan tehadap militan proksi, yang akan menyebabkan ketidakstabilan di beberapa bagian wilayah Timur Tengah. (Ant/AFP)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...