Tren Baru, Ribuan Palestina Melamar Jadi Warga Negara Israel
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Bagi 300 ribu warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur, identitas adalah masalah yang kompleks. Mereka tinggal di bagian kota yang diduduki Israel sejak perang 1967, dan kini diklaim oleh negara itu sebagai miliknya. Namun bangsa Palestina membantah klaim itu.
Sementara warga Palestina diberi izin untuk tinggal, mereka selama ini secara historis menolak kesempatan untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan Israel.
Namun, kelihatannya kini hal itu mulai berubah. Peneliti Amnon Ramon, mengatakan angka terbaru menunjukkan peningkatan permohonan warga Palestina untuk menjadi warga Israel.
Menurut dia, jumlah permohonan itu mencapai 1000 per tahun dan setengahnya disetujui.
Apa alasan mereka berpindah kewarganegaraan? Tampaknya adalah alasan pragmatis. Memiliki kewarganegaraan Israel membuat hidup mereka lebih mudah untuk mendapatkan layanan dasar dan bepergian serta bekerja di luar Yerusalem Timur. Namun, pengamat menilai hal itu juga mencerminkan hilangnya harapan untuk mencapai negara Palestina merdeka dan ketakutan apabila Israel mencabut izin mereka setiap saat.
Seorang guru yang diwawacarai oleh Reuters yang tidak mau disebutkan namanya, punya alasan lain. "Ini bukan tentang menjadi seorang Israel atau apa pun, tapi karena saya ingin memperkuat kehadiran saya di Yerusalem. Ini tanah air saya, saya lahir di sini, tinggal di sini dan saya ingin tinggal di sini dan jika mereka mengambil kartu penduduk saya, itu berarti saya tidak bisa tinggal di sini."
Walaupun warga Palestina itu memiliki hak untuk mendapatkan kewarganegaraan Israel jika mereka ingin, mayoritas rakyat Palestina saat ini masih menolaknya sebagai protes terhadap 48 tahun pendudukan Israel.
Menteri Dalam Negeri Israel, Silvan Shalom, mengatakan tidak banyak orang Palestina yang memiliki keberanian untuk mengejar kewarganegaraan Israel. Kendati demikian, fenomena terbaru ini, menurut dia, harus diamati.
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...