Puluhan Pegiat Lingkungan Simpul Jakarta Tolak Reklamasi Teluk Benoa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan pegiat lingkungan yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali (ForBALI) perwakilan Jakarta menggelar aksi solidaritas serentak menolak reklamasi Teluk Benoa di bundaran Tugu Selamat Datang Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari Minggu (10/4).
Aksi digelar dengan berkeliling di bundaran Tugu Selamat Datang dengan membawa atribut berupa spanduk dan poster bertuliskan penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa di Bali yang sampai saat ini masih terus berjalan.
Perlawanan masyarakat menolak reklamasi Teluk Benoa di Bali sampai saat ini menggema ke seluruh pelosok negeri. Teluk Benoa merupakan salah satu kawasan konservasi yang menyangga berbagai keragaman hayati yang menjadi penghidupan bagi masyarakat dan kawasan suci umat Hindu di Bali.
ForBali menggugat keberadaan Peraturan Presiden (Perpres) yang dinilai melanggar semangat konstitusi Republik Indonesia khususnya perlindungan lingkungan hidup dan juga perlindungan terhadap masyarakat adat.
Perpres Nomor 51 Tahun 2014 dilihat memberikan jebakan bagi Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) “Peraturan Presiden ini ditandatangani tidak lama sebelum mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyelesaikan jabatannya. Peraturan tersebut ini adalah sebuah kebijakan pembangunan warisan dari pemerintahan SBY. Produk kebijakan tersebut mendapat penolakan keras dari masyarakat Bali yang menjadi beban rezim Presiden Jokowi karena proses pembuatan Perpres itu dilakukan kilat, giliaran mendapat penolakan, Presiden Jokowi yang harus menghadapinya,” ujar I Wayan Gendo Suardana Koordinator ForBali.
Aksi yang digelar pukul 08.00 WIB diikuti oleh puluhan pegiat lingkungan dari berbagai lembaga simpul Jakarta diantaranya Universitas Sahid, Universitas Kristen Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Greenpeace, dan beberapa individu. (PR)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...