Puluhan Ribu WNI di Singapura Antusias Mencoblos
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 22.266 warga negara Indonesia (WNI) di Singapura, antusias mengikuti pencoblosan Pemilihan Umum Presiden 2014 di Kedutaan Besar Republik Indonesia setempat, Minggu (6/7).
KBRI Singapura pada Minggu menyebutkan, para WNI tersebut, telah mengantre sejak pukul 06.00, meski pintu gerbang kedutaan baru dibuka pukul 08.00 pagi.
Para pemilih yang datang ke KBRI langsung diregistrasi melalui barcode reader dan diarahkan ke salah satu TPS.
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Singapura menyediakan 36 TPS, masing-masing terdiri dari 4 bilik suara, sehingga total terdapat 144 bilik suara.
Proses pencoblosan kertas suara berlangsung cepat dan tertib, sehingga para pemilih merasa nyaman karena tidak perlu mengantre terlalu lama.
Namun demikian, beberapa pemilih memerlukan waktu yang agak lama dalam proses registrasi karena tidak membawa surat undangan dan hanya membawa paspor atau tanda pengenal lain, sehingga diperlukan waktu untuk verifikasi data.
Sejak dimulainya pemungutan suara pada pukul 08.00 hingga TPS ditutup pada pukul 18.00, tercatat sebanyak 22.266 pemilih yang mengikuti pemilu di KBRI itu.
Sedangkan surat suara yang diterima melalui pos sampai saat ini sekitar 12.000 dari 17.094 pemilih yang menyatakan akan mengirimkan kembali melalui pos.
Jumlah surat suara melalui pos diperkirakan masih akan terus bertambah karena surat suara masih berdatangan dan batas akhir penerimaan melalui pos adalah tanggal 7 Juli 2014 (cap pos).
Naik 70 Persen
Sementara itu, tingkat partisipasi pada Pilpres 2014 di Singapura mengalami peningkatan tajam sampai 70 persen dibandingkan pada Pemilu Legislatif bulan April lalu.
Sebagai perbandingan, pada Pilpres ini terdapat sebanyak 22.266 pemilih yang datang melakukan pencoblosan di KBRI Singapura dan diperkirakan sekitar 17.000 surat suara yang akan masuk melalui pos, sehingga jumlah totalnya lebih dari 39.000 suara.
Sedangkan pada Pemilu Legislatif bulan April lalu, tercatat sebanyak 23.851 peserta yang menggunakan hak pilih, terdiri dari 13.071 orang yang melakukan pencoblosan langsung dan sebanyak 10.780 surat suara masuk melalui pos.
Pelaksanaan Pilpres di Singapura dipantau langsung oleh Komisioner KPU Ferry Kurniansyah. Dia menyampaikan bahwa jalannya proses pemungutan suara di KBRI Singapura berlangsung cukup baik.
Secara khusus Ferry juga mengapresiasi penggunaan barcode dalam proses registrasi, sehingga para pemilih hanya memerlukan waktu yang relatif singkat.
“Penggunaan barcode ini terbukti sangat membantu dan cukup efisien,” ujarnya.
Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi menambahkan penyelenggaraan Pilpres RI di Singapura merupakan suatu tantangan tersendiri karena dengan jumlah pemilih lebih dari 22.000 orang yang datang ke KBRI pada saat yang bersamaan membutuhkan suatu perencanaan dan pengaturan yang baik.
Namun kompleks KBRI yang cukup luas lebih dari tiga hektare memudahkan PPLN Singapura melakukan pengaturan alur kedatangan para pemilih sejak memasuki gerbang KBRI hingga selesai pencoblosan.
“Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan penghargaan kepada PPLN Singapura dan Panwaslu yang telah bekerja keras mewujudkan penyelenggaraan Pilpres di Singapura, dibantu masyarakat Indonesia yang berpartisipasi sebagai volunteer ataupun sebagai pemilih,” ucapnya.
Dubes Andri Hadi juga menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Singapura, terutama Singapore Police Force yang bekerja sama dengan tim Mantap Brata dari Mabes Polri membantu menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan Pilpres di Singapura. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...