Puluhan Warga Ujung Genteng Demo Tolak Lanud Atang Senjaya

Ibu-ibu masyarakat Ujung Genteng, Sukabumi, saat menggelar aksi unjuk rasa bersama dengan puluhan masyarakat yang tergabung dalam Tim Perjuangan Hak Masyarakat (TPHM) Ujung Genteng yang menolak keberadaan Landasan Udara (Lanud) Atang Senjaya yang dibangun oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) yang dinilai berdiri di atas lahan masyarakat yang sudah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (31/3). (Foto-foto: Dedy Istanto).

Seorang warga Ujung Genteng, Sukabumi saat ikut aksi unjuk rasa menolak keberadaan Lanud Atang Senjaya milik TNI AU seluas 85 hektar yang di atasnya terdapat hak atas tanah milik warga Ujung Genteng.

Seorang warga saat mengenakan topeng dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh Tim Perjuangan Hak Masyarakat (TPHM) Ujung Genteng di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.

Para warga masyarakat Ujung Genteng saat menggelar aksi unjuk rasa di seberang Istana Negera untuk meminta kepada Presiden Joko Widodo menolak keberadaan Lanud Atang Senjaya yang dibangun di atas lahan milik masyarakat.

Seorang anak kecil yang ikut dalam aksi unjuk rasa menolak keberadaan Lanud Atang Senjaya, Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.

Para masyarakat yang tergabung dalam Tim Perjuangan Hak Masyarakat (TPHM) Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat saat menggelar aksi unjuk rasa di seberang Istana Negara menolak keberadaan Lanud Atang Senjaya yang di dalamnya terdapat lahan milik masyarakat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan warga masyarakat yang tergabung dalam Tim Perjuangan Hak Masyarakat (TPHM) Ujung Genteng, Sukabumi berunjuk rasa menolak keberadaan landasan udara (Lanud) Angkatan Udara (AU) Atang Senjaya di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (31/3).

Aksi unjuk rasa menolak lahan seluas 85 hektar yang terletak di pantai Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat didasarkan pada alasan terdapat hak atas tanah-tanah masyarakat yang sudah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM). Masyarakat yang mayoritas nelayan tersebut mengaku sudah puluhan tahun menderita atas permasalahan sengketa yang tak berujung pada penyelesaian.

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Lanud Atang Senjaya dinilai tidak memiliki bukti kepemilikan yang sah atas lahan tersebut. Masyarakat mengaku bahwa bukti kepemilikan tertinggi atas tanah adalah kepemilikan SHM.

Dalam aksinya masyarakat Ujung Genteng meminta Presiden Joko Widodo untuk menolak keberadaan Lanud Atang Senjaya di Ujung Genteng, Sukabumi yang juga ditandai dengan pengumpulan sejumlah tanda tangan dari masyarakat yang akan diserahkan kepada pihak Istana Negara.

Editor : Eben Ezer Siadari