Loading...
HAM
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 16:11 WIB | Jumat, 11 Desember 2015

Puncak Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Tarian Kataga ramaikan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Kupang. (Foto: kupang.tribunnews.com)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM  – Sebagai bagian dari Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (K16HAKtP), Komnas Perempuan melalui divisi Partisipasi Masyarakat menghadiri peringatan K16HAKtP di Kupang, Sabtu (5/12). Kampanye itu membawa tema “Kekerasan Seksual: Kenali dan Tangani yang Sejalan dengan Advokasi RUU Penghapusan Kekerasan Seksual".

Pada kegiatan kampanye itu, Komnas Perempuan bersama LBH Apik NTT, sosiolog, Unit PPA Polda NTT, dan Badan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak (BP3A) Kupang melakukan diskusi talkshow bersama masyarakat Kupang.

Diskusi talkshow berjalan dengan meriah di Lippo Plaza. Lippo Plaza yang merupakan tempat perbelanjaan itu dipilih mengingat tempat itu menjadi pusat keramaian warga Kupang terutama pada akhir pekan.

Acara dibuka dengan sambutan wakil gubernur NTT, yang diwakili dari BP3A. Masing-masing narasumber menyampaikan darurat kekerasan seksual, khususnya yang terjadi di wilayah Kupang, NTT.

LBH Apik NTT menceritakan pengalamannya mendampingi kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi NTT memaparkan peran pemerintah dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Unit PPA Polda NTT menjelaskan proses hukum penyelesaian kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, sosiolog menjabarkan penyebab dan dampak kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, dan Komnas Perempuan memaparkan proses advokasi  RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang sudah berjalan.

Sosialisasi juga dilakukan oleh Aliansi Laki-Laki Baru NTT, melalui tarian Kataga, tarian perang melawan penjajah, yang dalam konteks kali ini dimaknai sebagai perang melawan kekerasan seksual. Tarian ini diperagakan dalam sesi break talkshow.

Diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Penanya berasal dari anak muda yang menginginkan langkah perlindungan payung hukum bagi korban kekerasan seksual.

Budi Wahyuni, Wakil Ketua Komnas Perempuan, memberikan informasi terkait advokasi RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang sekarang terus diupayakan agar masuk menjadi prioritas Prolegnas 2016.

Pada ruang dialog ini, Komnas Perempuan juga turut mengajak masyarakat agar mendukung advokasi RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

Pada akhir acara, talkshow ditutup dengan menari bersama, dipelopori oleh perempuan-perempuan muda yang mengajak peserta menari sebagai sikap melawan pada kekerasan seksual. 

Komnas Perempuan menyerukan kepada media, agar turut mengkampanyekan isu antikekerasan seksual sebagai bentuk kerja bersama menghapus kekerasan terhadap perempuan. Acara dilanjutkan dengan makan malam bersama perwakilan pemerintah melalui BP3A dan organisasi pendamping LBH Apik Kupang, sekaligus mendiskusikan kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mendorong pemerintah daerah mengalokasikan dana kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan sebagai agenda sosialisasi dan pencegahan terjadinya kekerasan seksual di masyarakat. (komnasperempuan.or.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home