Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:12 WIB | Jumat, 06 Oktober 2023

Putin: Pesawat Bos Wagner Meledakkan Akibat Granat Tangan di Dalamnya

Spesialis darurat membawa kantong mayat di dekat puing-puing jet pribadi yang terkait dengan kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, di lokasi kecelakaan di wilayah Tver, Rusia, 24 Agustus 2023. (Foto: dok. Reuters)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Kamis (5/10) menyatakan bahwa kecelakaan pesawat yang menewaskan kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, pada bulan Agustus disebabkan oleh granat tangan yang meledak di dalam pesawat, bukan oleh serangan rudal.

Jet pribadi Embraer yang ditumpangi Prigozhin menuju St Petersburg jatuh di utara Moskow dan menewaskan 10 orang di dalamnya pada 23 Agustus, termasuk dua tokoh penting Wagner lainnya, empat pengawal Prigozhin, dan tiga awak.

Putin menduga pesawat itu diledakkan dari dalam, dan mengatakan bahwa ketua komite investigasi Rusia telah melapor kepadanya beberapa hari yang lalu.

“Pecahan granat tangan ditemukan di tubuh mereka yang tewas dalam kecelakaan itu,” kata Putin pada pertemuan Klub Diskusi Valdai di resor Sochi di Laut Hitam.

“Tidak ada dampak eksternal pada pesawat tersebut, ini sudah merupakan fakta yang sudah ada,” kata Putin, tampaknya dia mengabaikan pernyataan para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan tak lama setelah kecelakaan bahwa mereka yakin pesawat tersebut ditembak jatuh.

Putin tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana sebuah granat dapat diledakkan di pesawat tersebut, namun menurut dia para penyelidik salah jika tidak melakukan tes alkohol dan obat-obatan terhadap jenazah mereka yang tewas dalam kecelakaan tersebut mengingat banyaknya korban jiwa.

Kokain pernah ditemukan di kantor Wagner di St Petersburg di masa lalu. Dan para penyelidik kecelakaan itu belum melaporkan secara terbuka penyebabnya.

Pemberontakan Prigozhin merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Putin sejak mantan mata-mata KGB Uni Sovyet itu berkuasa pada tahun 1999. Para diplomat Barat mengatakan hal itu mengungkap ketegangan yang dialami Rusia akibat perang di Ukraina. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home