Putin Telepon Obama Bicarakan ISIS dan Ukraina
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Presiden AS Barack Obama berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir V. Putin melalui telepon pada hari Kamis (25/6), kontak langsung pertama mereka dalam empat bulan terakhir dalam upaya mencoba untuk mengelola konflik mereka atas Ukraina, pada saat mereka juga tengah menjalin kerjasama dalam isu-isu lain seperti program nuklir Suriah dan Iran.
Menurut Gedung Putih, sebagaimana dilaporkan oleh New York Times, Putin yang berinisiatif melakukan panggilan, pertama kalinya sejak Februari. Putin mengangkat isu perang melawan ISIS di Suriah dan kedua pemimpin sepakat agar Menlu AS John Kerry bertemu dengan Menlu Rusia, Segey V. Lavrov untuk membahas bagaimana melawan penyebaran radikalisme di Timur Tengah. Mereka juga membahas perundingan nuklir Iran sebelum batas waktu tercapainya kesepakatan minggu depan.
Meskipun demikian, para pejabat AS mengatakan Obama memfokuskan pembicaraan pada perang separatis di Ukraina yang masih terus berlanjut dan Obama mendorong Putin untuk mematuhi perjanjian diplomatik yang dikenal sebagai kesepakatan Minsk. Kekerasan telah berkobar dalam beberapa pekan terakhir, dan Uni Eropa setuju untuk memperbarui sanksi ekonomi terhadap Rusia selama enam bulan.
"Presiden Obama menegaskan kembali perlunya Rusia untuk memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian Minsk, termasuk penarikan semua pasukan Rusia dan peralatan dari wilayah Ukraina," kata Gedung Putih.
Kremlin mengatakan Putin sepakat untuk mengutus wakil menteri luar negeri Rusia, Grigory Karasin, berbicara dengan Victoria Nuland J., asisten menteri luar negeri AS, tentang pemenuhan kesepakatan Minsk.
Keputusan Putin menelepon Obama dan berfokus pada isu Suriah dan Iran mungkin mencerminkan keinginan untuk menegaskan pentingnya AS dan Rusia terus di panggung dunia meskipun isolasi Rusia berjalan dan negara itu gagal melawan sanksi negara-negara Barat.
Amerika Serikat dan Rusia selama ini berselisih atas Suriah. Moskow mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad, dan Obama telah menyerukan pengunduran diri pemimpin itu. Para pejabat AS berharap Putin melihat munculnya ISIS sebagai ancaman yang cukup untuk melancarkan tekanan terhadap Assad, tetapi mereka juga menduga diangkatnya isu ini merupakan cara Putin mengalihkan perhatian dari isu Ukraina.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...