PWI Kenalkan Serikat Media Siber Indonesia di Korsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pada Konferensi Wartawan Dunia 2017 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Wartawan Korea (Journalists Association of Korea/JAK) di Busan, Korea Selatan, hari Kamis (6/4) malam, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengenalkan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang didirikan baru-baru ini dan tengah membangun jaringan hingga ke tingkat provinsi dan kota di Indonesia.
Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Teguh Santosa, mengatakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap ruang publik di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
"Individu tidak lagi menjadi audiens yang pasif. Dengan akses luas ke dunia maya, setiap individu juga bisa menjadi produsen informasi," kata Teguh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, hari Jumat (7/4).
Lanskap baru ini, menurut dia, memudahkan pertukaran informasi, termasuk kabar bohong atau "hoax".
"Komunitas pers di Indonesia memahami persoalan ini. Sejak beberapa tahun belakangan kami menggalakkan Uji Kompetensi Wartawan (UKW)," ujar dia.
Menurut Teguh yang dipercaya memimpin SMSI, cara terbaik memerangi kabar bohong, terutama yang disebarkan di dunia maya adalah dengan meningkatkan profesionalitas perusahaan dan wartawan media siber.
"Kami berharap dan bekerja keras agar organisasi ini dapat menjadi ujung tombak memerangi efek samping yang destruktif itu," kata Teguh, seraya menambahkan bahwa informasi dapat disebarkan dengan cepat dan massif, dan di satu sisi teknologi komunikasi dan informasi juga dapat digunakan untuk menyebarkan kabar bohong, ujaran kebencian dan fitnah.
Sekitar 100 wartawan dari 55 negara menghadiri konferensi yang diselenggarakan secara marathon di Seoul, Pyeongchang, Suwon, Busan dan Incheon dari tanggal 2 hingga 8 April 2017.
Selain UKW, kata Teguh, yang juga perlu dilakukan adalah membangun asosiasi perusahaan media massa berbasis internet untuk mendorong profesionalitas perusahaan media siber yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia.
"Perusahaan media siber yang tumbuh subur dan berkembang cepat bagai jamur di musim hujan perlu dibina agar bisa mempraktikkan jurnalisme yang sehat dan tidak destruktif, apalagi menjadi mesin penyebar berita bohong dan ujaran kebencian," ujar Teguh. (Ant)
Editor : Melki Pangaribuan
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...