Qatar: Pemancungan Wartawan Foley Kejahatan pada Nilai Islam
DOHA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Qatar yang dituduh oleh seorang menteri Jerman terlibat pembiayaan pejuang dari Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), pada hari Kamis (21/8) mengecam pemancungan wartawan asal Amerika Serikat, James Foley, sebagai "kejahatan terhadap nilai-nilai Islam".
Kementerian Luar Negeri Qatar menyetakan kecaman keras pembunuhan di tangan “kelompok kriminal," seperti diterbitkan oleh kantor berita resmi QNA.
NIIS atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sengaja menyebarkan melalui internet video pemenggalan Foley pada hari Selasa (19/8) sebagai “pesan untuk Amerika”. Namun hal itu mengundang kecaman yang luas di dunia.
Dalam video hampir lima menit, kelompok jihadis yang menguasai wilayah Irak Utara dan Suriah utara itu, menyatakan bahwa Foley dihukum mati sebagai pembalasan untuk keputusan Presiden AS, Barack Obama, yang melancarkan serangan udara terhadap posisi-posisi NIIS di Irak utara.
"Kejahatan keji ini... bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dan kemanusiaan, dan melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional," kata pernyataan pemerintah Qatar. Dia menyesalkan hilangnya seorang wartawan "dikenal karena keberaniannya dalam meliput peristiwa" di zona bahaya, termasuk Suriah.
Reaksi pemerintah Qatar itu muncul sehari setelah Menteri Bantuan Pembangunan Jerman, Gerd Mueller, menuduh Qatar terlibat dalam pembiayaan militan NIIS.
"Sebuah cerita seperti ini selalu memiliki sejarah," kata Mueller dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik ZDF. "Siapa yang membiayai pasukan ini? Penunjuk: Qatar.” (AFP)
Uji Coba Rudal Jarak Jauh Korea Utara Tanda Peningkatan Pote...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) untuk pertama kali...