Raih Laba 826 Juta Poundsterling, RBS Minta Pemerintah Jual Sahamnya
SKOTLANDIA, SATUHARAPAN.COM - Stelah lebih dari satu tahun, Royal Bank of Scotland (RBS) telah melaporkan perolehan kuartal terbaik mereka. Dengan laba sebelum pajak yang tercatat sebesar 826 juta Poundsterling, kini mereka mengharapkan pemerintah dapat menjual sahamnya.
Selain itu, RBS juga berharap pemerintah dapat memberikan pinjaman pada pertengahan tahun 2014 mendatang atau bahkan mungkin memberikannya lebih awal.
Keuntungan yang diraih untuk tiga bulan pertama tahun ini, nilainya sebanding dengan kerugian 1,5 milyar Poundsterling pada periode yang sama, pada tahun 2012. Selain itu, kerugian 2,2 milyar Poundsterling yang dialami pada kuartal terakhir tahun lalu, sebagian besar sebagai akibat dari penurunan karena kerugian yang dialami dalam masa-masa suram RBS.
Chief Executive RBS, Stephen Hester, mengatakan hasil menunjukkan kinerja pekerjaan yang berbalik ke arah yang lebih baik. Dan persoalan dengan pinjaman wajib pajak, sedang menuju kearah penyelesaian.
"Hasil ini menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. Serta menunjukan kekuatan dan nilai RBS bagi seluruh pemangku kepentingan. Kami berharap secara substansial, menyelesaikan fase restrukturisasi bank selama 2014," kata Hester, seperti dikutip kantor berita Telegraph. Ia mengatakan bank itu melihat "awal dari permintaan kredit yang berkelanjutan". RBS memiliki kelebihan dan kekuatan, yaitu dana yang siap dan tersedia untuk mendukung pemulihan ekonomi sepenuhnya.
The Chairman, Sir Philip Hampton, mengatakan pernyataan dalam sebuah video. Ia mengharapkan pemerintah untuk mulai menjual saham pada pertengahan 2014, atau mungkin sebelumnya, tergantung pada kebijakan pemerintah. Hester menambahkan, belum ada diskusi terbaru tentang privatisasi dengan otoritas. Tetapi ia menambahkan, penjualan apapun akan memberikan dampak yang sangat signifikan bagi negara.
Kerugian yang memberikan gangguan, seperti kredit macet mengalami penurunan. Nilainya turun 26 persen untuk satu milyar Poundsterling, dari 1,5 milyar Poundsterling, dalam tiga bulan terakhir pada tahun lalu. Sekarang telah terlihat penurunan 79 persen di aset non-inti, sejak dimulai restrukturisasi di tengah krisis keuangan.
Pinjaman inti untuk usaha kecil dan menengah naik satu persen dari kuartal keempat, sampai 34 milyar Poundsterling. Pinjaman untuk hipotek perumahan di Inggris tetap berada di angka stabil pada 110,2 milyar Poundsterling.
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
Rusia Hadapi Masalah Ekonomi Yang Berat di Tengah Perang Ukr...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Inflasi yang membandel, biaya pinjaman yang selangit, risiko kebangkrutan, d...