Raja Baru Malaysia Naik Tahta

Sultan Muhammad V, calon raja ke-15 Malaysia, tiba dalam upacara penyambutan raja di Gedung Parlemen di Kuala Lumpur 13 Desember 2016. Monarki bergilir Malaysia diserahterimakan pada 13 Desember kepada sultan Kelantan dalam upacara yang terjadi sekali dalam lima tahun. (Foto: AFP)

Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi (kiri), Perdana Menteri Malaysia Najib Abdul Razak (tengah) dan Sultan Muhammad V saat upacara naik tahta dalam tradisi dan adat istiadat di Istana Negara. (Foto-foto: Malaysiakini)

Sultan Muhammad V meninjau pasukan kerajaan.

Sultan Kedah, Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah yang berusia 89 tahun bersama Tuanku Hajah Haminah dalam acara pelepasan sebagai raja, hari Senin (12/12) di Istana Negara.

KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Raja baru Malaysia, seorang sultan negara berusia 47 tahun, naik tahta pada hari Selasa (13/12), menjadi salah satu raja termuda di monarki konstitusional dalam sejarah negara-negara di Asia Tenggara.

Sultan Kelantan atau Sultan Muhammad V diambil sumpah jabatannya sebagai Yang di-Pertuan Agong ke-15 dalam sebuah upacara yang disiarkan secara nasional dengan dihadiri ratusan pejabat di aula Istana Negara Malaysia.

Sultan Muhammad V, menggantikan Sultan Kedah yaitu Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah, yang menyelesaikan masa pemerintahannya sebagai Yang di-Pertuan Agong ke-14 kemarin.

Di bawah sistem yang unik yang terpelihara sejak kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada tahun 1957, sembilan keturunan sultan negara secara bergiliran menjadi raja negara untuk masa lima tahun.

Peran raja hanyalah seremonial, karena kekuasaan administratif dipegang oleh perdana menteri dan parlemen. Tapi dia sangat dihormati, khususnya di kalangan mayoritas Muslim etnis Melayu, sebagai penegak tertinggi tradisi Melayu dan sebagai simbol pemimpin Islam. (VOA)