Rakyat Swedia Berunjuk Rasa Menentang Ekstremisme
STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM – Lebih dari 700 rakyat Swedia, Jumat (27/2), melancarkan aksi unjuk rasa menentang ekstremisme di luar sinagoge di Stockholm, pascainsiden penembakan Kopenhagen bulan ini yang menewaskan dua orang.
Aksi protes itu bertujuan menunjukkan bahwa umat Islam “mengutuk keras semua jenis ekstremisme dan menolak segala jenis kebencian terhadap orang Yahudi,” tulis pihak penyelenggara di Facebook.
Perdana Menteri Swedia Stefan Loefven mengatakan kepada demonstran bahwa negara mereka tidak akan “membiarkan kebencian menguasai hidup kita,” menuai tepukan dari para pengunjuk rasa.
Seorang pembuat film dan seorang pria Yahudi tewas dalam tragedi penembakan Kopenhagen yang terjadi di sebuah pusat kebudayaan dan di luar masjid utama di kota itu pada 14-15 Februari.
Pelaku penembakan Omar El-Hussein kemudian ditembak mati oleh polisi.
Para demonstran dalam unjuk rasa tersebut mengatakan kepada AFP mereka sangat khawatir dengan kejadian itu.
“Saat ini, di luar sinagoge terdapat banyak polisi bersenjatakan senapan mesin. Saya tidak pernah melihat mereka membawa senapan mesin di Stockholm sebelumnya,” ungkap Cecilia, seorang wanita Yahudi berusia 48 tahun yang bekerja di sebuah perusataan IT. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...