Rapat Akbar Pakta Keamanan AS - Afganistan Dibuka
KABUL, SATUHARAPAN.COM - Sekitar 2.500 kepala suku Afghanistan, sesepuh komunitas dan politikus pada Kamis (21/11) memulai rapat akbar guna membahas kesepakatan keamanan krusial dengan Amerika Serikat. Rapat akbar yang dikenal sebagai Loya Jirga ini akan berlangsung selama empat hari.
Presiden Afganistan, Hamid Karzai, dan sebagian besar kabinetnya tiba di sebuah tenda raksasa di Kabul untuk menandai awal Loya Jirga yang akan membahas kesepakatan keamanan bilateral selama empat hari ke depan.
Karzai, yang berbicara di hadapan para delegasi, mengatakan bahwa pertemuan itu dilakukan “hanya untuk membahas perjanjian keamanan” dengan Amerika Serikat. "Saya berharap bahwa tidak ada agenda lain yang akan dibahas," kata dia.
Salinan dokumen yang disepakati antara Kabul dan Washington akan diberikan kepada delegasi dalam bahasa lokal, kata salah satu penyelenggara.
Perdamaian Afganistan
Hamid Karzai juga membaca sepucuk surat yang katanya telah menerima dari Presiden Barack Obama , menjelaskan mengapa pasukan AS harus diizinkan untuk memasuki Afghanistan di bawah "keadaan luar biasa" untuk menyelamatkan nyawa rakyat Amerika.
Karzai mengakui ada masalah-masalah sulit yang terlibat dalam kesepakatan tersebut, tetapi pidato presiden untuk menyarankan delegasi untuk menerima perjanjian tersebut.
Karzai mengatakan bahwa sejumlah pemimpin dunia, termasuk dari Rusia, China, dan India, mendukung kesepakatan itu. Hal itu juga akan memberikan keamanan yang dibutuhkan Afghanistan, serta sebagai dasar bagi pasukan dari negara-negara NATO lain membantu pasukan Afghanistan.
Para delegasi akan bertemu dalam kelompok tertutup yang lebih kecil untuk melihat kesepakatan secara rinci. Jika sidang menyetujui, perjanjian keamanan bilateral itu masih harus disahkan oleh parlemen Afghanistan.
Beberapa jam sebelum dimulainya pertemuan, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, menyatakan di Washington bahwa kedua belah pihak menyetujui teks perjanjian melalui percakapan telepon dengan Karzai.
Pakta Keamanan
Sementara itu, jika pakta keamanan disepakati, maka sekitar 15.000 pasukan asing masih dapat ditempatkan di Afghanistan setelah 2014, kata Hamid Karzai, Kamis (21/11).
“Jika disahkan...10.000 hingga 15.000 pasukan mereka akan tetap tinggal. Saat saya mengatakan ‘pasukan mereka’, itu bukan berarti pasukan Amerika (saja),” kata Karzai kepada sejumlah delegasi.
Dia mengatakan bahwa pasukan itu akan mencakup tentara dari negara anggota NATO lainnya serta “Turki atau beberapa negara Muslim lain.” Turki adalah anggota NATO.
Karzai ingin perjanjian mengantarkan perdamaian di negaranya yang telah dilanda perang dalam beberapa dekade. “Perjanjian ini harus memberi perdamaian bagi Afghanistan. Saya sadar bahwa mereka (AS) dapat memberi perdamaian, itu ada dalam genggaman mereka,” tambah Karzai yang disambut tepukan tangan dari sejumlah delegasi. (AFP/ bbc.co.uk)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...