Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:48 WIB | Jumat, 19 Juni 2015

Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi

Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Ratusan pengungsi dan imigran menggunakan kapal penangkap ikan sebelum ditemukan Angkatan Laut Italia pada Juni 2014. (Foto: The Italian Coastguard/Massimo Sestini/UN)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Mohammed, 22 tahun , terluka pada Maret 2013 ketika rumahnya di Suriah dihancurkan oleh pemboman pemerintah. Pamannya tewas dan banyak keluarganya terluka dalam insiden yang sama. Dia sekarang tinggal sebagai pengungsi bersama istri dan anaknya di Tripoli, Lebanon. Awalnya, dia hanya kehilangan satu lengan, namun karena perawatan yang buruk lengan kedua terinfeksi dan harus diamputasi. Ia berharap untuk menerima suaka di Denmark sehingga dia dapat memiliki lengan prostetik. Selama tahun 2014, satu dari setiap lima pengungsi di seluruh dunia adalah orang Suriah. (Foto: UNHCR / I.Prickett)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Sebuah keluarga besar pencari suaka dari Afghanistan yang baru tiba di Pulau Lesvos, Yunani, menunggu polisi mendaftarkan mereka. Dari sini, mereka akan melanjutkan ke Athena. Puluhan tahun ketidakstabilan dan konflik di tempat-tempat seperti Afghanistan membuat jutaan orang meninggalkan negaranya dan semakin umum. Mereka terdampar selama bertahun-tahun menghadapi ketidakpastian. Negara sumber terbesar kedua pengungsi adalah Afghanistan. (Foto: UNHCR / G.Moutafis)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Nyakong, 22 tahun, bersembunyi di sebuah desa bersama keluarganya dan sapi mereka di dekat Nasir, Sudan Selatan selama berbulan-bulan akibat perang. Desa itu tidak aman, kemudian mereka bersama tiga anak pindah ke kamp Leitchuor di Ethiopia. "Kami telah bertahan hidup dengan hanya minum susu sapi," katanya. Dalam lima tahun terakhir, delapan konflik meletus di Afrika saja. (Foto: UNHCR / C.Tijerina)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Seorang muda Rohingya dari negara bagian Rakhine di Myanmar membersihkan jaring di Cox Bazaar, Bangladesh. Anak Rohingya belajar untuk bekerja di industri perikanan sejak usia muda untuk membantu mendukung keluarga, sering dengan mengorbankan pendidikan. (Foto: UNHCR / S.H.Omi)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Ratusan pengungsi berkumpul di Bandara Internasional M'poko Bangui di Republik Afrika Tengah. Dalam lima tahun terakhir, setidaknya 15 konflik meletus diseluruh dunia, delapan di Afrika: Pantai Gading, Republik Afrika Tengah, Libya, Mali, Nigeria, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo dan, baru-baru ini, Burundi. (Foto: UNHCR / A.Greco)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Yurvi dan Tatiana berdiri di reruntuhan rumah mereka di Nikishino, Ukraina Timur. Rumah pasangan itu ditembaki selama pertempuran dan desa mereka benar-benar hancur. Pecahnya konflik di Ukraina menimbulkan dampak yang besar pengungsian pada 2014, 271.200 sekitar 99 persen mengungsi di Federasi Rusia. (Foto: UNHCR / A.McConnell)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Seorang ibu merawat anaknya yang sakit di kamp Mahad di Juba, Sudan Selatan. Di kamp itu ditamping 2.500 pengungsi internal, sebagian besar orang Murle dari Jonglei yang tiba pada bulan Februari dan Maret 2014. Konflik di Sudan Selatanmeletus pada bulan Desember 2013 telah membuat lebih dari 1,5 juta orang mengungsi di negeri sendiri. (UNHCR / A.McConnell)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Gowre dari Sinjar, tinggal di lantai tujuh sebuah blok apartemen yang belum selesai di di kota Daben, Dohuk, Irak, perumahan dengan lima bangunan diisi lebih dari 7.000 pengungsi Yazidi. Selama musim dingin, banyak orang tinggal di kerangka beton hanya terpal, kasur busa plastik dan selimut untuk melindungi mereka dari hujan dan suhu dingin. (Foto: UNHCR / D.Nahr)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Dominique (bukan nama sebenarnya) korban perkosaan oleh gerilyawan, duduk di ruang kecil di mana dia berlindung dengan keluarga angkatnya di desa Kanteba, Provinsi Katanga, Kongo. Konflik di Afrika membuat pemindahan paksa besar pada tahun 2014, pada skala hanya sedikit di bawah angka dari Timur Tengah. Dalam semua konflik, sub-Sahara Afrika memiliki 3,7 juta dan 11,4 juta orang pengungsi, 4,5 juta di antaranya baru mengungsi pada tahun 2014. (Foto: UNHCR / B.Sokol)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Anak-anak pengungsi Somalia belajar bahasa Inggris di sebuah sekolah dasar di kamp Kobe di dekat Dollo Ado, Ethiopia. Anak-anak di bawah usia 18 merupakan 52 persen dari populasi pengungsi pada tahun 2014, naik dari 41 persen dari tahun 2009 dan angka tertinggi dalam satu dekade. Somalia adalah negara sumber ketiga terbesar pengungsi. (Foto: UNHCR / J.Ose)
Rekor Dunia: 60 Juta Orang Jadi Pengungsi
Pengungsi Angola, beberapa di antaranya telah tinggal di pengasingan di Republik Demokratik Kongo sampai 40 tahun, dalam perjalanan kembali ke tanah air mereka dengan kereta api dari Kinshasa. Selama 2014, 126.800 pengungsi kembali ke negara asal mereka. Angka ini adalah tingkat terendah dari hasil pengungsi sejak tahun 1983. (Foto: UNHCR / B.Sokol)

SATUHARAPAN.COM – Jumlah pengungsi di dunia mengalami lonjakan akibat perang, konflik dan penindasan. Menurut data yang dikumpulkan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) selama 2014, jumlah orang yang secara paksa mengungsi membengkak menjadi  59,5 juta.

Tahun 2013 angka itu pada 51,2 juta orang 00.000. Laporan berjudul ‘’World at War’’, menunjukkan bahwa satu dari setiap 122 manusia  di dunia adalahpengungsi, pengungsi internal, atau mencari suaka. Jika jumlah ini sebagai penduduk sebuah negara, kata UNHCR, maka negara itu merupakan urutan ke- 24 dengan penduduk terbesar di dunia.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, António Guterres, dalam siaran pers hari Kamis (18/6) mengatakan, "Hal ini menakutkan, di satu sisi ada peningkatan impunitas pelaku dalam konflik, di sisi lain tampak ketidakmampuan masyarakat internasional untuk bekerja sama untuk menghentikan perang dan membangun perdamaian," tambahnya.

Dalam lima tahun terakhir, setidaknya 15 konflik meletus atau muncul kembali. Arus pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika Utara ke Eropa melonjak. Angka resmi terbaru (8 Juni) menunjukkan total 103.000 pengungsi dan migran tiba di Eropa: 54.000 di Italia, 48.000 di Yunani, 91 di Malta dan 920 Di spanyol.

Hal itu menjadi rekor jumlah terbanyak pengungsi mendarat setiap hari di pulau-pulau Yunani. Sementara itu, angka pengungsi keseluruhan di Eropa pada 2014 mencapai angka luar biasa,  6,7 ​​juta orang. Di Ukraina krisis mendorong pengungisian bagi lebih dari 1,3 juta orang.

Data UNHCR tahun 2014 menunjukkan jumlah pengungsi di seluruh benua tumbuh 31 persen, menjadi sembilan juta orang.  Di Myanmar, jumlah warga Rohingya dan Bangladesh yang  meninggalkan Myanmar dan Bangladesh naik menjadi sekitar 53.000 orang.  Ada 920 migran meninggal di Teluk Bengal antara September 2014 dan Maret tahun ini.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home