Victoria Beckham Sumbang 24 Busana Anak untuk Amal
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Perancang busana dan pengusaha mode Victoria Beckham menyumbang 24 busana anak usia tiga tahun yang pernah dipakai putri cantiknya Harper Beckham untuk amal bertajuk “Fashion Saves Lives”.
Selain mantan anggota Spice Girls, ada pula sejumlah artis Hollywood lainnya yang berpartisipasi dalam aksi amal itu, seperti Erin O'Connor, Mary Portas, Kate Moss, Jade Jagger, Melanie C, Fearne Cotton, Stanley Tucci, Penny Lancaster, Rachel Stevens, JB Gill, Nick Frost, Ozwald Boateng, Alex Gerrard, Sam Bailey, dan Jo Joyner.
Acara penggalangan dana itu digelar untuk mengumpulkan uang demi mencegah 17.000 anak-anak meninggal setiap hari karena berbagai penyakit, seperti pneumonia dan malaria, melalui badan Save the Children.
Pada foto tampak gaun, rok, blus, celana, dan jaket dengan berbagai merek desainer kondang seperti Chloe, Marc Jacobs, Gucci, Ralph Lauren, Stella McCartney, dan Versace, serta sepatu boots warna-warni merek Doc Martens. Busana si kecil itu dilabeli seharga 500 pounsterling atau sekitar 10 juta rupiah.
Adapun gaun rancangan desainer Mischka Aoki dilelang dengan harga fantastis 3700 poundsterling atau sekitar 78 juta rupiah hingga 28 Juni 2015.
Seratus persen uang yang terkumpul akan disumbangkan untuk mengatasi penyebab kematian anak yang dapat dicegah pada 2030.
Antrean pengunjung mulai membanjiri halaman toko Mary's living & giving di London Primrose Hill, Kamis (18/6) pagi. Tampak para ibu bersemangat ingin menjadi yang pertama mendapatkan busana tersebut.
"Kemarin ketika sedang bersiap-siap, orang-orang sudah ramai sepanjang hari, mengetuk jendela untuk mengetahui bagaimana cara pakaian itu sampai di tangan mereka," ujar Kepala Departemen Komunikasi Save The Children, Helena Wiltshire, seperti dikutip Reuters.
Save The Children mengatakan, busana pertama berhasil terjual lima menit setelah penjualan dimulai.
Kematian Anak Dapat Dicegah
Uang yang diperoleh dari penjualan akan mendukung kampanye “No Child Born to Die” (tak satu anak pun lahir untuk mati, Red) untuk mengakhiri semua kematian anak dari penyakit yang sebetulnya dapat dicegah.
Menurut catatan Save The Children, setiap hari terdapat 17.000 anak meninggal karena penyakit, yang sebetulnya dapat dicegah, seperti pneumonia dan malaria karena pelayanan kesehatan yang tidak memadai.
Save The Children berkampanye untuk memastikan ketika para pemimpin dunia bertemu pada September mendatang guna memutuskan arah pembangunan 15 tahun ke depan, mereka berkomitmen untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak memiliki kesehatan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.
Editor : Sotyati
91 WNI Dievakuasi dari Suriah Tiba di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak 91 warga negara Indonesia (WNI)pada hari Sabtu (21/12) kembali die...