Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 23:20 WIB | Sabtu, 28 Desember 2013

Remaja Beirut Berfoto Sebelum Bom Meledak

Mohammad Al-Chaar (berkaus merah) berfoto sesaat sebelum mobil berwarna emas di latar belakang meledak hari Jumat (27/12). Dia akhirnya meninggal. (Foto: Al Arabiya)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Seorang remaja Lebanon  yang berpose dalam sebuah foto untuk kelompok "Selfie" di depan mobil bermuatan bom sesaat sebelum meledak di ibu kota Libanon, Beirut, akhirnya meninggal hari Sabtu (28/12) karena luka-lukanya.

Bom mobil meledak di Beirut, hari Jumat (27/12) dan diduga menargetkan mantan Menteri Keuangan Libanon dan pengritik kelompok Hizbullah, Mohammed Shatah.  Tujuh orang, termasuk Shatah, meninggal oleh serangan itu dan puluhan lainnya luka-luka.

Serangan bom itu diduga juga untuk mengguncang stabilitas Libanon yang telah terguncang oleh konflik bersenjata di negara tetangganya, Suriah. Berbagai media menyebutkan serangan ini terkait dengan Hizbullah. Namun sejauh ini belum ada pernyataan yang bisa dikonfirmasi.

"Jumlah korban dari serangan naik menjadi tujuh setelah remaja  bernama Mohammad Al-Chaar meninggal pagi ini akibat pada luka-lukanya ketika dirawat  di Rumah Sakit Amerika di Beirut," kata kantor berita resmi Lebanon NNA.

Foto di Media Sosial

Setelah serangan bom pada hari Jumat di jantung Beirut, fotografer AFP melihat seorang pemuda  16 tahun tergeletak di trotoar dengan  kepalanya berlumuran darah, kemudian dia dibawa ke rumah sakit dengan luka parah.

Chaar diidentifikasi  secara online sebagai salah satu dari empat pemuda yang terlihat berpose dalam kelompok Selfie yang fotonya  diposting di jaringan media sosial. Mereka duduk di trotoar di depan mobil yang meledak beberapa saat kemudian.

Gambar itu beredar di Internet, dan konfirmasi kematiannya memicu berbagai tanggapan di media sosial seperti Facebook dan Twitter.

Berkabung Nasional

Mohammed Shatah, salah satu korban, adalah mantan menteri keuangan dan seorang ekonom berpengaruh  Libanon. Dia pernah menjadi duta besar untuk Amerika Serikat dan orang dekat  mantan perdana menteri, Saad Hariri.

Serangan bom yang dikecam berbagai negara itu, menurut para pejabat setempat  dilakukan dengan  bahan peledak hingga  60 kilogram. Shatah akan dimakamkan di dekat makam ayah Saad Hariri (Rafiq Hariri)  pada hari Minggu (29/12) dan Presiden Libanon, Michel Sleiman, mengumumkan hari berkabung nasional.

Rafiq Hariri, Perdana Menteri Libanon ketika  itu juga meninggal akibat serangan bom bunuh diri di pinggir laut Beirut pada 14 Februari 2005. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home