Rendang, Jangan Lengkuasnya!
Jangan sampai tampilan luar kita yang baik ternyata hanya untuk menutupi kepribadian kita yang dangkal.
SATUHARAPAN.COM – Siapa yang tidak kenal rendang? Pada 2014, CNN bahkan menobatkannya sebagai makanan terlezat di dunia, mengalahkan pizza dari Italia atau sushi dari Jepang. Daging sapi dengan balutan kuah bumbu rempah-rempah ini memang punya rasa luar biasa. Masalahnya, kuah itu pulalah yang bisa membuat sepotong lengkuas, bumbu dari rendang, menjadi tak berbeda dengan sepotong daging sapi. Bila disajikan, keduanya tampak serupa. Pasti kita keki, bila yang di piring ternyata hanya sepotong lengkuas, bukan rendang.
Ya, penampilan luar terkadang bisa menipu. Lihat saja para tertuduh kasus korupsi saat ngalor-ngidul di layar televisi. Penampilan dan cara bicara mereka terlihat sangat bersahaja, jauh berbeda dibandingkan dengan para preman. Kita mungkin ragu mereka tega menggunakan uang rakyat untuk keperluan pribadi mereka. Tetapi, ketika satu demi satu persidangan dijalani, tuduhan itu terbukti. Kita tertipu.
Lihat juga produk-produk yang ditawarkan di layar kaca dan menghiasi papan reklame di jalanan. Kebanyakan produk tersebut hanya memperbaiki penampilan luar. Kita diajak berpikir bahwa ketampanan dan kecantikan adalah cara menjadi pusat perhatian. Bentuk tubuh yang bagus atau penuaan yang tertunda adalah tujuan hidup terpenting.
Lihat bagaimana fasilitas olahraga bermunculan di mana-mana, dan diisi oleh karyawan kantoran setiap malamnya. Malah ada yang berdedikasi dengan sepatu larinya, atau sepedanya. Mereka membentuk perkumpulan dan bersemangat mengikuti acara-acara olahraga setiap akhir minggu. Semua orang tiba-tiba ingin jadi sehat. Bak lengkuas di dalam rendang, kita lalu bisa terlihat menarik dari luar.
Bukankah kepribadian yang baik lebih indah daripada penampilan luar yang menarik? Sejak kecil, kita diajar untuk ramah, santun, dan menolong orang lain. Orangtua dan guru-guru kita menasihati agar kita menjadi pribadi berguna di masyarakat.
Tentu saja, tulisan ini tidak bertujuan memaksa para wanita berhenti menggunakan perias wajah mereka. Juga tidak mendesak para karyawan kantoran yang sudah mendaftar di semua fasilitas olahraga untuk menghentikan keanggotaan mereka. Namun, penting juga memperhatikan kepribadian kita sesungguhnya. Nilai dari manusia adalah apa yang ada di dalam dirinya, bukan dari penampilan luarnya.
Jangan sampai tampilan luar kita yang baik ternyata hanya untuk menutupi kepribadian kita yang dangkal. Yang hanya akan membuat orang di sekitar kita menjadi keki ketika mendapati bahwa kita bak lengkuas di dalam rendang.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...