Reservasi Hotel di Prancis Anjlok Akibat Teror Paris
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah hotel dan restoran di Prancis pada Senin (16/11) melaporkan anjloknya reservasi dan serangkaian pembatalan reservasi akibat teror Paris pada Jumat (13/11).
“Kondisi selama beberapa bulan mendatang akan sulit – seperti kasus yang terjadi pascateror pada Januari lalu” di Paris terhadap kantor tabloid satir Charlie Hebdo, ujar Didier Le Calvez, presiden unit kenyamanan dari serikat perhotelan Umith Prestige, kepada AFP.
“Sejak Sabtu (14/11) terdapat sejumlah besar pembatalan reservasi hotel selama dua hingga tiga bulan mendatang,” katanya, seraya menambahkan bahwa sektor itu “baru saja pulih” pascateror di Charlie Hebdo.
“Kami baru saja mencatat penurunan penjualan sebesar 50 persen selama November,” ungkapnya.
Vincent Lemaitre, direktur pelaksana grup Flo Paris yang dikenal memiliki restoran La Coupole dan Bofinger, juga mencatat penurunan reservasi yang sama, seperti juga dicatat oleh Didier Chenet, presiden grup hotel dan restoran GNI-Synhocrat.
“Terlalu dini untuk menyimpulkan data tersebut, namun pastinya dampak ekonomi akan terasa signifikan terhadap sektor itu secara keseluruhan, seperti yang terjadi dalam aksi teror pada Januari lalu, namun juga pada 1995,” saat serangkaian aksi pengeboman kereta di Paris dituduhkan kepada Kelompok Islamis Bersenjata Aljazair (Armed Islamic Group of Algeria).
Roland Heguy, presiden Umih, asosiasi bisnis perhotelan Prancis, mengatakan pembatalan rencana kongres para wali kota pada pekan ini juga akan berdampak pada sektor tersebut. (AFP)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...