RI Sambut Baik Kesepakatan Perundingan Nuklir Iran
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Indonesia menyambut baik tercapainya kesepakatan di Lausanne, Swiss atas kerangka yang akan menjadi dasar rencana aksi komprehensif bersama untuk program nuklir Iran, demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Pemerintah Indonesia menilai tercapainya kesepakatan itu setelah melalui perundingan yang sulit membuktikan bahwa diplomasi dan dialog merupakan cara penyelesaian efektif bagi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat internasional.
Selain itu, Pemerintah Indonesia meyakini bahwa kesepakatan yang dicapai akan berkontribusi terhadap perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia.
Kesepakatan tersebut diharapkan dapat mengingatkan semua pihak untuk meneruskan upaya bersama dalam menciptakan dunia yang bebas senjata nuklir.
Indonesia juga menyerukan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam perundingan untuk senantiasa mengedepankan diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan kesepakatan akhir terkait dengan program nuklir Iran tersebut.
Menteri luar negeri dari AS dan negara besar lain di dunia --Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok ditambah Jerman-- pada Kamis menyepakati parameter untuk menyelesaikan masalah utama mengenai program nuklir Iran, setelah perundingan intensif selama delapan hari di Kota Lausanne, Swiss, dengan sasaran mencapai kesepakatan akhir dan menyeluruh paling lambat pada akhir Juni.
Berdasarkan parameter yang diungkapkan oleh Pemerintah Presiden AS Barack Obama, Iran setuju mengurangi mesin sentrifugal yang dipasangnya jadi 6.104 dari sebanyak 19.000, membekukan pengayaan uranium lebih dari 3,67 persen selama sedikitnya 15 tahun dan memangkas simpanan uraniumnya yang diperkaya dari sebanyak 10.000 kilogram menjadi 300 kilogram selama 15 tahun.
Selain itu, Iran mengizinkan akses rutin ke semua instalasi nuklirnya bagi pemeriksaan oleh Badan Tenaga Atom Internasional, dan setuju untuk merancang kembali dan membangun kembali reaksi penelitian air berat di Arak, yang takkan memproduksi plutonium tingkat-senjata.
Sebagai imbalannya, AS dan Uni Eropa akan membekukan sanksi atas Teheran, bersama dengan pencabutan semua resolusi sanksi Dewan Keamanan PBB.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengucapkan selamat kepada enam negara besar itu dan Iran dengan dicapainya kesepakatan kerangka kerja politik dalam pembicaraan nuklir, yang baru saja selesai.
Di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh juru bicara Ban, Sekretaris Jenderal PBB itu mengatakan kesepakatan kerangka kerja tersebut melicinkan jalan bagi rencana aksi gabungan menyeluruh yang bersejarah --yang direncanakan dicapai paling lambat pada 30 Juni.
"Kesepakatan menyeluruh itu akan memberi batas mendasar mengenai program nuklir Iran dan bagi pencabutan semua sanksi," kata pernyataan itu.
"Itu akan menghormati hak dan kebutuhan Iran dan pada saat yang sama memberi jaminan kepada masyarakat internasional bahwa kegiatan nuklirnya akan secara eksklusif bersifat damai," kata pernyataan tersebut. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...