Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 20:47 WIB | Selasa, 01 April 2014

Riau Belum Sepenuhnya Bebas Asap

Ilustrasi pembakaran hutan di wilayah Riau. (Foto: Antara)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM – Pantauan satelit NOAA, seperti dilaporkan Kemenhut, sudah tidak mendeteksi titik api di Riau sejak Minggu (30/3). Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, satelit Terra dan Aqua (Modis) yang mampu mendeteksi titik api dengan resolusi yang detail, masih mendeteksi 12 titik api di Riau. Berita Metro TV Selasa (1/4) pagi bahkan menyebutkan masih ditemukan 18 titik api.

Meskipun titik api berkurang, asap masih keluar dari lahan gambut yang terbakar. Artinya, masih ada bara api pada lahan gambut di kedalaman 2-10 m. Kondisi itu, menyebabkan asap tipis masih menutupi beberapa daerah. Jarak pandang 5-7 km.

Untuk itu, seperti dilaporkan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), operasi darat dan udara difokuskan pada titik-titik asap tersebut. Sebanyak 2.856 personel satgas darat tetap dikerahkan untuk memadamkan api dan asap, memburu pembakar, dan berpatroli pada siang dan malam hari. Bantuan 1.000 pasang sepatu bagi personel di lapangan segera dikirim. Banyak sepatu yang melepuh terkena panas.

Kepala BNPB Syamsul Maarif, yang juga sebagai Komandan Satgas Operasi Terpadu Penanggulangan Bencana Asap di Riau, terus memimpin operasi hingga saat ini. Operasi terpadu, seperti diinstruksikan Presiden, akan berakhir 4 April 2014.

Pemadaman dari udara dengan modifikasi cuaca dan water bombing, seperti bisa dibaca di bnpb.go.id, terus dilakukan. Total 105 ton garam telah disemai di awan untuk menurunkan hujan. Water bombing telah menjatuhkan 12,5 juta liter air di titik api dengan helikopter.

Kepala BNPB menggelar rapat koordinasi membahas penanganan jangka menengah di Pekanbaru pada Minggu lalu. Sesuai perintah Presiden, setelah operasi terpadu selama tiga minggu, kendali akan diserahkan kepada Gubernur Riau. Pemerintah pusat tetap mendampingi, memberikan bantuan yang bersifat ekstrem. Untuk itu keterlibatan dari Pemda Riau dan pemda kabupaten/kota harus lebih aktif mengatasi bencana asap di daerahnya.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home