Ribuan Anggota Yakuza Jepang Bentuk Kelompok Baru
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Ribuan anggota “yakuza” Jepang secara resmi membentuk kelompok baru setelah berpisah dari sindikat kejahatan terorganisasi paling besar di negeri sakura, menimbulkan kekhawatiran terkait potensi perang antargeng, menurut laporan hari Minggu (6/9).
Sejumlah pemimpin dari 13 faksi yang dikeluarkan dari sindikat “Yamaguchi-gumi” – kelompok yakuza terbesar di Jepang yang memiliki 23 ribu anggota dan rekanan – menggelar pertemuan resmi pertama pada Sabtu di Kota Kobe, menurut media setempat.
Salah satu faksi yang dikeluarkan bernama Yamaken-gumi, memiliki sekitar dua ribu anggota dan ketuanya Kunio Inoue (67), terpilih untuk memimpin kelompok yakuza baru, menurut surat kabar Yomiuri Shimbun.
Kelompok baru itu kemungkinan akan diberi nama Kobe Yamaguchi-gumi dan diperkirakan akan memiliki total anggota sekitar tiga ribu orang, seperti dilansir Yomiuri.
Yamaguchi-gumi didirikan pada 1915 dan berkantor pusat di Kobe, Jepang barat, saat ini beroperasi di hampir seluruh negeri. Kelompok yakuza ini memiliki sekitar 10.300 anggota pada akhir 2014, menurut Kepolisian Jepang.
Seperti halnya Mafia Italia dan kelompok triad asal Tiongkok, yakuza terlibat dalam semua bisnis hitam mulai dari perjudian, narkoba, prostitusi hingga lintah darat, uang perlindungan dan kejahatan kerah putih.
Namun tidak seperti kelompok kejahatan terorganisasi lainnya, yakuza tidak dianggap ilegal dan setiap kelompok memiliki markasnya masing-masing.
Akibat munculnya kekhawatiran bahwa perpecahan kelompok yakuza itu bisa mengarah pada serangkaian konflik antargeng, seperti konflik besar antara Yamaguchi-gumi dan kelompok yang memisahkan diri pada tahun 1984, yang merenggut 25 nyawa gangster, termasuk beberapa pimpinan Yamaguchi-gumi.
Kepolisian Jepang pekan lalu mengimbau kewaspadaan nasional dan menggelar pertemuan darurat dengan sejumlah pejabat khusus dari 47 perfektur. (AFP)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...