Serangan Udara Koalisi Saudi Guncang Ibu Kota Yaman
SANAA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi terus menggencarkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa pasca tembakan rudal pemberontak Yaman yang menewaskan puluhan tentara koalisi negara-negara Teluk Persia.
Sejumlah saksi mata mengatakan beberapa pesawat militer koalisi membombardir posisi-posisi pemberontak Houthi dan markas-markas tentara pembangkang promantan presiden Ali Abdullah Saleh.
Sejumlah serangan udara menghantam beberapa markas militer di bukit Nahdain dan Fajj Attan serta komplek kepresidenan, sebelah selatan Sanaa, serta markas besar pasukan khusus.
Selain itu pesawat-pesawat koalisi Arab Saudi menyerang sejumlah posisi Houthi di wilayah permukiman Sufan dan Al-Nahda, memaksa puluhan warga mengungsi ke area-area lainnya yang aman, menurut saksi mata.
Serangan udara itu terjadi setelah tembakan rudal pada hari Jumat (4/9) ke gudang senjata di Marib, Sanaa timur, menewaskan 60 tentara koalisi, terdiri dari 45 tentara Uni Emirat Arab, 10 tentara Arab Saudi dan lima tentara Bahrain.
Pemberontak Houthi mengatakan serangan rudal tersebut merupakan “aksi balas dendam” atas serangan udara koalisi Arab Saudi selama enam bulan, namun pihak koalisi berkomitmen tidak akan menghentikan serangan udaranya.
Koalisi melancarkan operasi serangan udara saat Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengungsi ke Arab Saudi pada Maret lalu setelah pemberontak Houthi memasuki lokasi pengungsian terakhirnya di Kota Aden, Yaman. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...