Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 08:22 WIB | Jumat, 13 Januari 2017

Ribuan Orang Paraf Petisi Bela Muslim Amerika

Aktor Amerika keturunan Jepang, George Takei. (Foto: Getty Images)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Ribuan orang menandatangani petisi yang dibuat oleh seorang aktor Amerika, George Takei untuk mendukung penolakan sistem pendataan Muslim Amerika dan bergejolaknya Islamophobia di Amerika.

Takei menulis tentang pengalamannya ketika masih kanak-kanak di kamp pengasingan Jepang selama Perang Dunia II dalam penjelasannya di petisi Care2 tersebut. Dia menjelaskan dengan gamblang bagaimana fanatisme bisa memimpin.

“Saya menghabiskan waktu saya untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi. Tetapi rupanya awan hitam kembali menyelimuti Amerika. Seorang juru bicara Donald Trump baru-baru ini menyatakan kamp-kamp pengasingan Jepang Amerika selama Perang Dunia II bisa dijadikan contoh bagi pendataan Muslim yang sedang direncanakan oleh Trump. Dan Trump melanjutkan rencananya untuk mendata orang Muslim dan melarang imigran dari negara Muslim ‘tertentu’ masuk ke AS. Ini dimulai dari mendata dengan pembatasan, rasa bersalah yang tak beralasan, dan ketakutan. Tapi kami tahu ke mana muaranya.”

Takei mendorong warga Amerika untuk menandatangani petisi untuk membela umat Muslim Amerika. Hingga Kamis (12/1) sore, sudah lebih dari 8000 orang yang menandatangani petisi tersebut.

Sebelumnya pada bulan November lalu, pendukung Trump menyarankan cara mendata imigran Jepang yang masuk Amerika bisa dilakukan juga terhadap pendataan imigran Muslim. Takei sangat menentang kebijakan ini.

“Ini bukanlah contoh. Ini adalah bagian menyedihkan dari sejarah Amerika,” kata dia. “Pendataan kelompok apapun, apalagi Muslim, adalah awal dari pengasingan. Ini tidak bisa terjadi lagi. Ini sangat berbahaya dan merupakan kebangkrutan moral. Kita harus membela dan menolak kebijakan ini dan saya akan mendorong orang-orang baik Amerika untuk menulis kepada perwakilan kongres dan presiden terpilih dan memberi tahu mereka bahwa ini bukanlah apa yang kita perjuangkan untuk bangsa ini.” (thehuffingtonpost.com)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home