Ribuan Warga Namibia Rampas Lahan Tuntut Janji Kampanye Partai
WINDHOEK, SATUHARAPAN.COM – Lebih dari seribu orang secara ilegal menduduki lahan di kota pantai Swakopmund Namibia pada Rabu (17/12) dengan alasan mereka sudah lelah menunggu pemerintah memberikan mereka petak tanah untuk hidup.
Perampasan lahan itu terjadi beberapa pekan setelah South West Africa People's Organisation (SWAPO) memenangkan pemilu nasional dengan 80 persen suara.
Seorang politikus terkemuka dari kelompok tersebut mengatakan para penduduk menuntut SWAPO memenuhi janji kampanyenya.
“Kami lelah,” ujar Gotthardt Kandume dari Christian Democratic Voice (CDV). “Kami juga ingin tidur dengan aman bersama istri kami di dalam bangunan yang layak.”
Dia mengatakan kepada AFP bahwa para penduduk tersebut sudah mengalami putus asa untuk mendapatkan lahan dan lebih dari 5.000 menambahkan nama mereka ke dalam daftar permintaan lahan yang diatributkan kepada mereka oleh otoritas daerah setempat.
Lahan yang mereka duduki akan dibangun untuk perumahan murah, namun masih tetap kosong selama beberapa tahun terakhir ini.
Mereka yang menduduki lahan tersebut pada Kamis menuntut untuk bertemu dengan Perdana Menteri dan Presiden terpilih Hage Geingob, yang memenangkan pemilihan presiden dengan telak bulan lalu.
Sementara gubernur daerah, Kleopas Mutjavikua, mengatakan kepada AFP bahwa kelompok itu hanya berlomba-lomba untuk menarik perhatian publik.
“Biarkan mereka merampas lahan itu dan mereka akan melihat apa yang akan terjadi pada mereka,” kata Mutjavikua. (AFP/Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...