Riset Rahasia tentang Kemungkinan Inggris Keluar dari UE Bocor
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Sebuah riset rahasia yang dilakukan oleh bank sentral Inggris, Bank of England (BoE), bocor ke harian The Guardian secara tidak sengaja setelah salah seorang petugas yang mengurusi media salah kirim email. Riset itu berisi topik yang sangat sensitif di negeri itu karena ingin mengetahui sejauh mana implikasinya apabila Inggris keluar dari Uni Eropa.
BoE mengakui bahwa mereka memang sedang mengadakan riset dengan topik itu dan mengonfirmasi bahwa seharusnya riset tersebut rahasia. The Guardian melaporkan bahwa staf salah satu pejabat senior BoE mengatakan dalam email, bahwa proyek itu harus dirahasiakan dari sebagian besar staf BoE dan apabila wartawan bertanya tentang hal itu, maka harus dijawab dengan mengatakan bahwa riset BoE bertujuan untuk meninjau berbagai isu ekonomi Eropa.
Perdana Menteri Inggris David Cameron, yang terpilih kembali pada 7 Mei, telah berjanji untuk membina kembali hubungan Inggris dengan UE sebelum melaksanakan referendum tentang keluar keluar atau tetap menjadi anggota UE pada akhir 2017.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (22/5) malam, BoE menegaskan niatnya untuk melakukan tinjauan melalui riset tersebut.
"Seharusnya tidak mengejutkan bahwa BoE melakukan penelitian seperti itu yang terkait dengan kebijakan pemerintah," kata pernyataan BoE yang dimuat di situsnya.
"Ada berbagai isu ekonomi dan keuangan yang timbul dalam konteks renegosiasi dan referendum nasional. Ini adalah salah satu tanggung jawab BoE untuk menilai hal-hal berhubungan dengan tujuannya."
Banyak pemimpin bisnis Inggris khawatir tentang kemungkinan kehilangan akses ke pasar ekspor utama mereka (apabila Inggris keluar dari UE) dan ada juga kekhawatiran tentang dampaknya terhadap industri jasa keuangan Inggris.
Deutsche Bank, bank nomor dua terbesar di zona euro dalam hal ukuran aset dan yang operasinya terbesar di Inggris, mengatakan pada 19 Mei bahwa mereka sudah mulai melakukan persiapan awal atas kemungkinan keluarnya Inggris dari UE.
BoE mengatakan tidak akan berbicara tentang bagaimana hasil penelitian tersebut, tetapi akan mengungkapkan rinciannya "pada waktu yang tepat." Mereka juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pendekatan yang sama ketika meninjau implikasi dari referendum Skotlandia tahun lalu.
"Meskipun sangat disayangkan bahwa informasi ini telah memasuki domain publik dengan cara ini, BoE akan mempertahankan pendekatan ini," kata pernyataan itu.
Chris Leslie, juru bicara keuangan untuk Partai Buruh yang merupakan partai oposisi, mengatakan warga Inggris penting diberi analisis penuh dari fakta-fakta yang ditemukan, dengan "tidak ada agenda tersembunyi".
"Kita sekarang perlu tahu apakah laporan BoE nantinya akan dipublikasikan kepada semua orang untuk mempertimbangkan fakta-fakta sebelum referendum," katanya. Ia meminta BoE memberikan jadwal yang jelas dan mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam proyek.
The Guardian mengatakan email ditulis oleh sekretaris pribadi Jon Cunliffe, Deputi Gubernur yang bertanggung jawab untuk mempertimbangkan potensi risiko terhadap perekonomian di sektor jasa keuangan dan perbankan. Email itu secara keliru dikirim ke The Guardian oleh salah seorang staf yang mengurusi pers.
Juru bicara BoE menolak memberikan komentar lebih lanjut tentang laporan tersebut.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...