Risiko Keamanan, Militer Filipina Larang Anggota Gunakan Aplikasi dengan Kecerdasan Buatan
MANILA, SATUHARAPAN.COM-Kepala pertahanan Filipina telah memerintahkan semua personel pertahanan dan 163.000 anggota militer untuk menahan diri dari penggunaan aplikasi digital yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menghasilkan potret pribadi, dengan alasan hal itu dapat menimbulkan risiko keamanan.
Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro Jr., mengeluarkan perintah tersebut dalam sebuah memorandum tanggal 14 Oktober, ketika pasukan Filipina berupaya melemahkan pemberontakan komunis dan Muslim yang telah berlangsung puluhan tahun dan mempertahankan kepentingan teritorial di Laut China Selatan yang disengketakan.
Departemen Pertahanan Nasional pada hari Jumat (20/10) mengkonfirmasi keaslian memo tersebut, yang telah beredar online dalam beberapa hari terakhir, namun tidak memberikan rincian lainnya, termasuk apa yang mendorong Teodoro mengeluarkan larangan tersebut.
Teodoro secara khusus memperingatkan terhadap penggunaan aplikasi digital yang mengharuskan pengguna mengirimkan setidaknya 10 foto diri mereka dan kemudian memanfaatkan AI untuk menciptakan “manusia digital yang meniru cara seseorang berbicara dan bergerak.”
Aplikasi semacam itu menimbulkan “risiko privasi dan keamanan yang signifikan,” katanya.
“Aplikasi bertenaga AI yang tampaknya tidak berbahaya dan lucu ini dapat digunakan secara jahat untuk membuat profil palsu yang dapat menyebabkan pencurian identitas, rekayasa sosial, serangan phishing, dan aktivitas jahat lainnya,” kata Teodoro. “Sudah ada laporan mengenai kasus seperti ini.”
Teodoro memerintahkan semua personel pertahanan dan militer “untuk menahan diri dari penggunaan aplikasi pembuat foto AI dan menerapkan kewaspadaan dalam berbagi informasi secara online” dan mengatakan tindakan mereka harus mematuhi nilai-nilai dan kebijakan Departemen Pertahanan Filipina. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...