Robert Edwards Penemu Bayi Tabung Meninggal Dunia
INGGRIS, SATUHARAPAN.COM - Profesor Sir Robert Edwards hari Rabu, (10/04) waktu Inggris meninggal dunia. Perintis bayi tabung pertama di dunia ini meninggal pada usia 87 tahun, dia meninggal dalam tidur setelah lama menderita sakit. Sebelumnya Prof Edwards adalah tentara Inggris dalam Perang Dunia II sempat pula bertugas di Palestina, Yordania dan Mesir, setelah keluar dari militer dia mempelajari ilmu pertanian dan kemudian kuliah genetika hewan.
Profesor Edwards lahir di Yorkshire, Inggris merupakan pionir penelitian IVF (In Vitro Fertilisation) atau dikenal dengan istilah bayi tabung. Bersama rekannya Dr Patrick Steptoe mereka melakukan penelitian di laboraturium Universitas Cambrige. Ahli bedah ginekologi Dr Patrick Steptoe meninggal pada tahun 1988 pada usia 74 tahun.
Penelitian awal mengenai pembuahan dalam tabung laboratorium dilakukan pada sperma dan sel telur kelinci, mereka menemukan bahwa pembuahan dapat terjadi di laboratorium tidak hanya di dalam rahim. Setelah berhasil dengan teknik pembuahan pada kelinci dia coba kembangkan pada manusia. Tahun 1968 adalah pertama kali dia melihat kehidupan dibuat di luar rahim dalam bentuk blastocyst manusia, atau embrio yang telah dikembangkan selama lima sampai enam hari setelah pembuahan.
Sepuluh tahun kemudian atau 25 Juli 1978 bayi tabung pertama hasil eksperimen Profesor Ewards lahir di Oldham General Hospital. Bayi tabung pertama di dunia diberi nama Louise Brown. Hingga sekarang teknik IVF sudah digunakan di seluruh dunia dan lebih dari lima juta bayi telah lahir menggunakan teknik pembuahan ini.
Profesor Sir Robert Edwards mendapat hadiah Nobel bidang kedokteran pada tahun 2010 dan juga mendapat gelar kesatria dari kerajaan Inggris satu tahun kemudian. Hasil karyanya didorong oleh keyakinannya, seperti yang pernah dia katakan, bahwa "hal yang paling penting dalam hidup adalah memiliki anak."
(Berbagai sumber)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...