RS Brisbane Ujicobakan Alat Pacu Jantung Terkecil di Dunia
BRISBANE, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah pasien jantung menjalani uji coba alat pacu jantung terkecil di dunia di sebuah rumah sakit Brisbane, Australia, yang menyebut teknologi ini "mengubah hidup".
Perangkat baru itu, seperti dilaporkan Andrew Kos di australia.net.au pada Jumat (15/1), hanya sebagian kecil dari ukuran alat pacu jantung saat ini dan memerlukan operasi yang kurang invasif untuk menempelnya.
Direktur elektrofisiologi jantung di Rumah Sakit Princess Alexandra Brisbane, John Hill, mengatakan, meski ukurannya sebesar vitamin besar dan beratnya kurang dari koin, alat ini memiliki semua manfaat irama jantung dari perangkat yang ada saat ini.
"Saya rasa ini adalah perkembangan yang paling menarik dalam teknologi pacu jantung dalam hampir enam dekade implementasinya terhadap manusia," dia menggambarkan.
Rumah Sakit Princess Alexandra telah menjadi pelopor uji coba global untuk mikroteknologi. Sejauh ini, 14 pasien telah diimplan alat pacu jantung kecil ini.
Nenek bernama Madeleine Johnston, 74 tahun, mengatakan, perangkat ini telah mengubah hidupnya. "Saya punya detak jantung yang sangat rendah dan sebenarnya cukup tak menentu, dan ahli jantung saya sedikit khawatir tentang hal itu. Alat ini telah membuat semacam perbedaan besar dan sekarang saya memiliki kesempatan untuk hidup. Saya merasa seperti orang baru," pengakuannya.
Alat pacu jantung konvensional terdiri atas sebuah kawat dan “kaleng” yang berisi komputer dan baterai besar.
Kesemuanya dimasukkan ke dalam dinding dada di bawah tulang selangka dan turun ke jantung menggunakan X-ray.
Sementara perangkat baru ini bersifat kurang invasif, dan dimasukkan ke dalam pangkal paha dan diarahkan ke dalam jantung melalui tabung.
Kurangnya kawat mengurangi potensi masalah. "Kami bisa menghindari banyak komplikasi infeksi, rasa sakit, masalah bahu, masalah kosmetik, yang dimiliki sistem alat pacu jantung biasa," kata Dr Hill.
Ia menambahkan, "Kami juga menghapus risiko timahnya menjadi rusak atau tak berfungsi, menusuk paru-paru atau bahkan merusak katup jantung."
Alat pacu jantung konvensional bisa merangsang hingga tiga dari empat bilik jantung. Pada tahap ini, perangkat baru hanya cocok untuk mereka yang membutuhkan stimulasi satu bilik - sekitar 10 persen dari pasien.
Dr John Hill mengatakan, perangkat baru itu sedang dikembangkan sehingga lebih dari satu bilik masih bisa distimulasi. Teknologi ini juga perlu disetujui oleh badan Therapeutic Goods Administration sebelum dipasarkan ke rumah sakit lain di seluruh Australia.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...