Ruhut Sitompul Minta Setya Novanto Mundur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Setya Novanto, mundur dari jabatannya. Menurut dia, Novanto telah melanggar etika dengan melaksanakan tugas eksekutif.
“Seharusnya hanya melaksanakan fungsi legislasi, budgeting, dan fungsi pengawasan saja. Apa urusannya dia masuk ke masalah ini? Dia melakukan tugas eksekutif. Dia harus mundur," kata Ruhut kepada sejumlah wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Selasa (1/12).
Menurut dia, permintaan itu bukan karena dirinya adalah pendukung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ruhut mengaku berbicara sebagai anggota DPR yang ingin menjaga nama baik DPR. "Aku bicara dia mundur sebagai anggota DPR. Dia harus menjaga nama baik DPR. Saya malu melihat lembaga-lembaga negara lainnya bekerja dengan baik dan jauh dari ribut-ribut," kata penghuni Komisi III DPR itu..
Terkait kesepakatan dalam rapat pleno internal MKD yang hingga kini belum mencapai kata mufakat dan membuka peluang terjadinya voting, Ruhut mengatakan Partai Demokrat akan berpihak kepada yang benar.
"Saya sebagai koordinator juru bicara Partai Demokrat menyatakan, kami penyeimbang tapi berpihak kepada yang benar. Dalam kasus ini, Setya salah. Anggota MKD dari Demokrat nggak akan aneh-aneh," kata dia.
Ruhut pun tidak mempermasalahkan adanya upaya-upaya penjegalan ataupun penghentian kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres JK oleh Novanto kepada PT Freeport Indonesia yang tengah diupayakan sejumlah anggota dewan.
"Walaupun Golkar mengganti anggotanya di MKD, nggak urusan," tutur Ruhut.
Editor : Bayu Probo
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...