Rumah KitaB Launching Siapa Bilang KB Haram?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rumah Kita Bersama (Rumah KitaB) launching tiga buku tentang Keluarga Berencana (KB) di Gedung Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) Jakarta pada hari Kamis ini (20/6). Tiga buku itu yang dilaunching antara lain Peta Pandangan Keagamaan tentang Keluarga Berencana, Tiga Dasar Penolakan KB di Kalangan Islam Fundamentalis, dan Siapa Bilang KB Haram? Menolak Pandangan Kalangan Islam Fundamentalis tentang Larangan KB.”
Buku Peta Pandangan Keagamaan tentang Keluarga Berencana merupakan hasil penelitian dari 6 wilayah, yaitu Jakarta, Bogor, Cirebon, Yogyakarta, Solo, dan Malang. Tahun lalu selama empat bulan ada 60 peneliti yang berkunjung ke pelbagai daerah untuk wawancara pemerintah daerah, pegiat KB, tokoh masyarakat, ormas setempat, untuk menggali pandangan mereka pro kontra KB.
“Hasilnya cukup mengejutkan karena masih ada resistensi di kalangan umat Islam. Kalau dulu kita anggap dulu sebetulnya wacana KB itu sudah selesai di jaman Orde Baru melalui ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah. Tetapi setelah reformasi kelompok Islam yang baru muncul punya wacana sendiri tentang keluarga yang dulu tidak disuarakan di jaman Orde Baru.” Kata Lanny Octavia, peneliti di Rumah KitaB.
Buku Tiga Dasar Penolakan KB di Kalangan Islam Fundamentalis menjelaskan alasan penolakan kalangan Islam Fundamentalis secara teologis, ada ayatnya, hadits-nya, usul fikih-nya. Tetapi mereka menentang KB dengan alasan politis, mereka ingin memperbanyak kader, menjadikan anak-anaknya sebagai tentara Allah, Jundullah. Ada juga alasan sosial budaya, seperti KB adalah konspirasi Barat dan Yahudi.
Siapa Bilang KB Haram? Menolak Pandangan Kalangan Islam Fundamentalis tentang Larangan KB, menjelaskan ketidakbenaran tudingan KB sebagai konspirasi Barat dan Yahudi. Padahal coitus interruptus berlangsung sejak jaman dulu.
Lanny Octavia mengatakan ketiga buku itu adalah salah satu rangkaian dari penelitian Rumah KitaB.
Dokter Kartono Mohammad, Zumrotin K. Susilo yang pernah menjabat Wakil Ketua Komnas HAM, dan penulis Abdul Moqsith Ghazali, menanggapi ketiga buku yang dilaunching Rumah KitaB. Sebagai moderator Lies Marcoes-Natsir, aktifis perempuan dan Direktur Yayasan Rumah KitaB.
Editor : Yan Chrisna
Perayaan Natal di Palestina Masih Dibatasi Tahun Ini
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengin...