Rumah Mantan Presiden AS, Bill Clinton, Terbakar
ARKANSAS, SATUHARAPAN.COM - Rumah masa kecil mantan presiden AS, Bill Clinton, di Hope, Arkansas, rusak karena terbakar pada hari Jumat (25/12), diduga karena sengaja dibakar.
Kepala kepolisian Hope, J.R. Wilson, mengatakan pemadam kebakaran disiagakan pada pukul 3:20 pagi setelah pengendara sepeda motor yang lewat melihat asap yang berasal dari rumah tempat lahir mantan presiden itu.
Kepada USA Today, Wilson mengatakan petugas pemadam kebakaran di tempat kejadian juga melihat grafiti di bangunan dan penyelidik menduga pembakaran sebagai penyebabnya.
Api menyebabkan kerusakan kecil pada bagian luar sisi timur rumah, ditambah kerusakan di bagian dalam. Wilson mengatakan api tampaknya mulai menyala di dasar dinding eksterior timur. Pada saat petugas pemadam kebakaran tiba, tinggi api mencapai sekitar 8 kaki pada rumah dua lantai dengan bingkai putih itu.
"Kami menduga sengaja dibakar, berdasarkan titik asal api," kata Wilson. "Juga, ada bau yang kuat dari accelerant pada titik asal apa yang muncul ... baunya seperti bensin," kata Wilson.
Wilson mengatakan, polisi menemukan semprotan cat merek "55" pada jalan yang mengarah ke sisi utara rumah. Petugas juga melihat tanda cat "XX" di atas apa yang tampaknya grafiti berupa lidah menjulur keluar di pintu gedung.
"Kami belum melihat grafiti ini sebelumnya," kata Wilson. "Ini tidak ada artinya bagi kami. Dari perspektif saya, dengan grafiti yang diambil dan bagaimana pembakaran terjadi, saya akan sangat mencurigai remaja atau pemuda (pelakunya)."
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hope, Dale Glanton, mengatakan pejabat National Park Service telah melakukan penyelidikan di tempat kejadian pada Jumat pagi.
Walaupun orang mengatakan rumah yang terbakar tersebut tempat lahir Clonton, sebenarnya itu adalah rumah pertama milik orang tuanya. Ia lahir di Rumah Sakit Chester, dekat Julia.
Editor : Eben E. Siadari
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...