Somalia Bantah Melarang Perayaan Natal
MOGADISHU, SATUHARAPAN.COM - Seorang menteri pemerintah Somalia mengatakan tidak ada larangan perayaan Natal dan Tahun Baru di negara itu, bertentangan dengan laporan sebelumnya.
Menteri Urusan Agama Somalia, Abdikadir Sheekh Ali Ibrahim, mengatakan kepada VOA Somalia pada hari Kamis (24/11), bahwa direktur pelayanan di kementeriannya mengumumkan larangan itu atas desakan ulama, yang memperingatkan bahwa perayaan Natal atau Tahun Baru bisa menjadi target militan al-Shabab.
Dia mengatakan bahwa pemerintah memang berhak untuk membatalkan pesta Natal karena masalah keamanan. Namun ia menegaskan setiap orang Kristen di Somalia, termasuk tentara Uni Afrika, diplomat dan staf kedutaan, memiliki hak untuk merayakan liburan Natal.
"Tentara atau orang Kristen lainnya di Somalia bebas untuk mempraktikkan agama mereka sendiri, karena kita umat Islam pun merayakan Idul Fitri di negara-negara non-Muslim dengan bebas," kata Ibrahim.
"Siapa pun bisa melakukan pesta yang tidak menyebarkan agama atau ideologi lain, dan orang-orang dapat melakukan perayaan Tahun Baru," kata dia.
Pada tanggal 25 Desember tahun lalu, al-Shabab melakukan serangan di pangkalan militer Uni Afrika (UA) di Mogadishu, menewaskan lebih dari 10 orang, termasuk tiga tentara Uni Afrika. Kelompok itu mengatakan serangan itu menargetkan pesta Natal di pangkalan.
Pada hari Rabu, Presiden AS Barack Obama mengeluarkan pernyataan pengormatan kepada penganiayaan orang Kristen di seluruh dunia yang tidak bebas merayakan liburan Natal, salah satu hari paling suci dalam kalender Kristen.
Obama mengatakan ia dan ibu negara Michelle Obama mengarahkan pikiran mereka kepada "mereka yang telah diusir dari kampung halaman mereka dengan kekerasan dan penganiayaan yang tak terkatakann," seperti di wilayah Timur Tengah, di mana militan Negara Islam telah membungkam lonceng gereja tradisional.
Editor : Eben E. Siadari
Kemensos Dirikan 18 Sekolah Darurat Pasca Erupsi Lewotobi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 18 sekolah darurat didirikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos...