Rumania Tolak Jatah Pengungsi Uni Eropa
BUCHAREST, SATUHARAPAN.COM – Presiden Rumania Klaus Iohannis, menentang rencana Komisi Eropa menyebar pengungsi di antara negara Uni Eropa (EU) berdasarkan atas jatah wajib.
"Menurut kami, itu bukan penyelesaian dan tidak pantas berbicara mengenai jatah wajib, yang dihitung atas dasar birokratis sangat ekstrem, saya bisa mengatakannya hampir seperti praktik akuntansi, tanpa lebih dulu berembuk dengan negara anggota," kata Iohannis kepada wartawan, hari Kamis (10/9).
"Mereka manusia, bukan objek, yang harus dihitung," kata dia. Kepala Komisi EU Jean-Claude Juncker pada Rabu (9/9) mengungkap rencana untuk mewajibkan kuota yang akan dibagi menyangkut 160.000 pengungsi di EU. Rencana itu dibuat untuk mengurangi tekanan yang dihadapi negara-negara di garis depan, tempat para migran tiba dengan perjalanan darat.
Berdasarkan atas kewajiban itu, Rumania harus menerima 4.646 pengungsi dalam waktu dua tahun. Itu menambah jumlah menjadi 1.785 orang, yang sebelumnya dikatakan negara itu akan diterima berdasarkan proposal, yang disahkan pada Juli.
Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara tersebut menjadi terpecah antara timur dan barat terkait krisis migran. Banyak negara anggota yang sebelumnya berada di bawah pemerintahan Komunis di Eropa timur menghadapi kesulitan lebih banyak dalam hal menampung para pengungsi. (AFP)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...