Rupiah dan Rubel Paling Terpukul di Perdagangan Asia
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Kemunduran minyak mentah dunia telah membuat pasar ekuitas global jatuh, mendorong yen menguat dan memukul pasar negara berkembang dengan rupiah Indonesia melemah ke posisi terendah baru dalam 16 tahun terakhir pada hari ini (16/12).
Kurs dolar AS juga mencapai rekor baru terhadap rubel di perdagangan Asia, karena jatuhnya harga minyak dan ketegangan geopolitik yang mengempaskan ekonomi Rusia. Pada saat yang sama, kekhawatiran tentang prospek global mendorong investor melarikan diri ke investasi yang aman.
Bank Sentral Rusia pada telah menaikkan suku bunga dari 10,5 persen menjadi 17 persen untuk menghentikan kemerosotan rubel, yang telah menjadi negara yang terpukul oleh kejatuhan harga minyak dan sanksi Barat untuk dukungan Moskow kepada separatis Ukraina. Di Asia pada Selasa sore dolar dibeli 60,27 rubel.
Rusia telah memperingatkan perekonomian bisa berkontraksi hampir lima persen pada tahun depan.
"Harga minyak terus merosot, dan itu sekarang mengkhawatirkan Rusia, yang pada dasarnya negara pengekspor minyak," Yoshihiro Okumura, manajer umum di Chibagin Asset Management, mengatakan kepada Dow Jones Newswires.
"Sedang merayap ketakutan bahwa Rusia mungkin default (gagal bayar), mengingatkan para investor dari kepanikan fiskal Yunani sebelumnya, dan memerlukan bailout (dana talangan). Di luar itu, `efek domino` memburuknya kondisi fiskal di negara-negara pengekspor minyak lain mungkin menyebar."
Rupiah Indonesia merosot ke posisi 12.864 per dolar AS, setelah jatuh pada Senin menjadi 12.713,5, terendah sejak Agustus 1998, selama krisis keuangan Asia.
Rupiah diperdagangkan pada 12.772,00 terhadap dolar dalam perdagangan sore di Tokyo.
Seperti mata uang negara berkembang lainnya, rupiah telah terpukul oleh tanda-tanda pemulihan ekonomi Amerika yang telah menyebabkan ekspektasi Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan menaikkan suku bunganya pada tahun depan, mendorong investor kembali ke pasar AS yang relatif aman. Bank sentral AS memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa.
Namun, kegelisahan yang terjadi juga telah membuat nilai tukar dolar AS turun terhadap mata uang "safe haven" yen, yang dianggap sebagai taruhan yang aman pada saat terjadi gejolak.
Sementara itu, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menyatakan akan meningkatkan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah beberapa pekan terakhir.
"Jadi memang ada pergerakan uang di dunia. Kami masih cermati dulu. Kami akan koordinasi dengan BI dan OJK sehingga bisa atasi ini. Ini terjadi akibat global memang," ujar Bambang saat ditemui sebelum rakor di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...