Rupiah Jumat Pagi Menguat ke Posisi Rp 11.775, IHSG Naik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (21/2) pagi bergerak naik 58 poin menjadi Rp 11.775 dibanding sebelumnya di posisi Rp 11.833 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa mata uang rupiah masih terjaga di area positif pada pagi ini seiring dengan ekspektasi ekonomi Indonesia yang membaik.
"Posisi defisit neraca berjalan Indonesia yang terus menyusut akan menjaga rupiah," katanya.
Menurut dia, imbal hasil investasi di Indonesia juga masih cukup menarik sehingga mendorong investor asing menempatkan investasinya di dalam negeri.
Di sisi lain, lanjut dia, penguatan rupiah terhadap dolar AS juga ditopang apresiasi sejumlah mata uang di negara-negara Asia.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan, publikasi data ekonomi AS yang dirilis tadi malam tidak sepenuhnya positif sehingga memberi harapan bahwa the Fed tidak akan agresif dalam menjalankan kebijakan pengurangan stimulus keuangannya (tapering off).
"Indeks manufaktur AS mencatatkan kenaikan, namun inflasi AS masih berada di bawah target the Fed dan pengurangan klaim pengangguran AS tidak sebagus estimasi analis," katanya.
Ia memproyeksikan, mata uang rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp 11.735--Rp 11.825 per dolar AS pada Jumat ini.
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat dibuka naik 16,67 poin seiring dengan bursa di kawasan Asia.
IHSG BEI dibuka naik 16,67 poin atau 0,36 persen menjadi 4.614,89. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,32 poin (0,56 persen) ke level 780,73.
"Membaiknya data ekonomi AS diantaranya indeks manufaktur, inflasi yang naik dan penurunan klaim pengangguran AS membuat bursa Asia, termasuk indeks BEI kembali melanjutkan penguatan pada pagi ini," kata analis Samuel Sekuritas, Yualdo Yudoprawiro di Jakarta, Jumat.
Positifnya sentimen eksternal, lanjut dia, beberapa saham domestik diperkirakan bergerak menguat pada akhir pekan ini di antaranya sektor konstruksi, properti dan otomotif.
"Sektor itu `underperformed` dalam dua hari terakhir, sehingga ada potensi menguat," katanya.
Sementara itu, Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah mengatakan katalis laporan keuangan emiten tahun buku 2013 dan apresiasi rupiah menjadi sentimen positif pasar saham domestik.
Namun, kata dia, dalam perspektif teknikal IHSG telah berada dalam area jenuh beli (overbought) dan rawan terjadi aksi ambil untung, sehingga potensi penguatan IHSG relatif terbatas.
"IHSG pada akhir pekan ini akan menguji level batas atas di kisaran 4.612-4.665 poin," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 134,81 poin (0,60 persen) ke level 22.528,89, indeks Nikkei naik 284,91 poin (1,97 persen) ke level 14.734,19 dan Straits Times menguat 17,93 poin (0,58 persen) ke posisi 3.104,46. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...