Rupiah Kamis Pagi Bergerak Menguat Menjadi Rp 11.571
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (10/7) pagi, menguat sebesar 54 poin, menjadi Rp 11.571, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.625 per dolar AS.
"Optimisme pascapelaksanaan pemilu presiden yang terkendali membuat laju nilai tukar rupiah masih berada dalam tren penguatan," ujar Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Ia meyakini, meski proyeksi perhitungan suara capres-cawapres cenderung berimbang, namun kondisi itu tidak akan membuat kekisruhan di dalam negeri.
Di sisi lain, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah juga masih terbantu dari kenaikan posisi cadangan devisa per Juni 2014, suksesnya penyerapan Surat Utang Negara (SUN), dan perkiraan masih akan tetapnya suku bunga acuan (BI rate).
Ia menambahkan, Bank Indonesia juga diperkirakan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen.
Dari eksternal, ia mengatakan tren penurunan harga minyak dunia, juga masih berpeluang menjaga tren penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS.
"Menurunnya harga minyak akan mengurangi beban impor minyak sehingga perbaikan neraca perdagangan dapat berlanjut," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan, terjaganya situasi aman dan tertib pascapilpres, juga akan meningkatkan kepercayaan investor masuk ke Indonesia.
"Dengan demikian, ekonomi Indonesia bisa terjaga dan terus mengalami pertumbuhan," katanya. (Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...