Rupiah Rabu Pagi Menguat Menjadi Rp 12.150
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu (29/1) pagi bergerak menguat 47 poin menjadi Rp 12.150 dibanding sebelumnya Rp 12.197 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa mata uang domestik menjaga kinerjanya meski dibayangi pemangkasan stimulus keuangan bank sentral AS (the Fed).
"Hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 28-29 Januari rencananya akan diumumkan pada malam ini," kata dia.
Di sisi lain, ia menambahkan, berkurangnya risiko pada sistem perbankan China, yang merupakan salah satu mitra dagang Indonesia, menjadi salah satu penopang pergerakan mata uang domestik.
Ia mengatakan, gejolak di pasar saham negara berkembang yang cenderung mereda juga turut mengikis permintaan dolar AS sebagai aset "safe haven".
Meski demikian, ia menambahkan, rupiah masih rentan dan berada dalam tren pelemahan, ekspektasi pengurangan stimulus the Fed dapat kembali mendorong mata uang AS.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan kembali menguatnya mata uang Won Korea Selatan, terapresiasinya mata uang euro, hingga naiknya rupee India diharapkan dapat membuat laju rupiah ikut positif.
"Namun perlu diwaspadai, mata uang rupiah masih bergerak mudah berubah karena memang trennya masih dalam pelemahan," kata dia.
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu dibuka kembali menguat sebesar 14,27 poin seiring dengan pergerakan bursa regional.
IHSG BEI dibuka naik 14,27 poin atau 0,33 persen ke posisi 4.355,93. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 3,68 poin (0,51 persen) ke level 730,93.
"IHSG BEI kembali menguat seiring penguatan di bursa regional dan mulai membaiknya sentimen dari nilai tukar rupiah dan pasar obligasi," kata analis Samuel Sekuritas, Yualdo Yudoprawiro di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan beberapa saham yang pada perdagangan hari sebelumnya (Selasa, 28/1) bergerak menguat, diperkirakan masih akan berlanjut seperti sektor semen, properti, konsumer dan perbankan.
"Diperkirakan IHSG BEI akan bergerak ke level 4.375 poin untuk hai ini (29/1r)," katanya.
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas, Purwoko mengatakan, kenaikan indeks BEI terjadi masih dibayangi kekhawatiran rencana pemotongan stimulus oleh the Fed dan perlambatan pertumbuhan China.
"The Fed akan memulai pertemuan selama dua hari untuk menentukan kebijakan `tapering`," katanya.
Ia memperkirakan bahwa indeks BEI masih akan bergerak mudah berubah (volatile) dengan kecenderungan melanjutkan penguatan terbatas di kisaran 4.320-4.360 poin pada Rabu ini.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 205,25 poin (0,93 persen) ke level 22.165,89, indeks Nikkei naik 260,79 poin (1,74 persen) ke level 15.240,55 dan Straits Times melemah 12,15 poin (0,40 persen) ke posisi 3.049,34. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...