Rupiah Selasa Pagi Menguat IHSG Melemah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (29/4) pagi bergerak menguat sebesar 10 poin menjadi Rp 11.577 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.587 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa laju nilai tukar rupiah pagi ini bergerak menguat terhadap dolar AS menyusul peringkat Indonesia yang masih di posisi `BB+` (double B plus) dengan outlook stabil dari lembaga pemeringkat Standard & Poors (S&P) akan menjadi sentimen positif ke depan.
"Peringkat itu diharapkan dapat mendorong kembali investor asing masuk ke dalam negeri untuk menempatkan investasinya," katanya.
Ia menambahkan bahwa ekspektasi positif data ekonomi Indonesia yang sedianya akan dirilis awal Mei mendatang diharapkan masih sesuai estimasi kalangan pelaku pasar.
"Meski penguatan rupiah masih terbatas, namun masih ada potensi penguatan lebih lanjut seiring dengan stabilnya ekonomi domestik," kata dia.
Ia memperkirakan bahwa laju inflasi tetap terjaga, dan neraca perdagangan Indonesia masih mengalami tren surplus.
IHSG
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka melemah sebesar 8,24 poin seiring dengan mayoritas pergerakan bursa saham Asia.
IHSG BEI dibuka turun 8,24 poin atau 0,17 persen menjadi 4.810,51, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 2,15 poin (0,26 persen) ke level 811,59.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan laju IHSG kembali mengalami pelemahan, sentimen dari bursa saham Asia yang kurang kondusif dan pelaku pasar saham asing yang diperkirakan masih melanjutkan aksi jual kembali memberi dampak negatif.
"Laju IHSG sesuai dengan estimasi kami sebelumnya dimana mengalami pelemahan seiring dengan minimnya sentimen positif. Diharapkan laju bursa saham global kembali positif dan berimbas pada laju IHSG," katanya.
Ia memproyeksikan bahwa pada perdagangan Selasa (29/4) ini, IHSG BEI akan berada pada rentang 4.800--4907 poin.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa aksi jual dari pelaku pasar saham asing masih membayangi pergerakan indeks BEI.
Di sisi lain, lanjut dia, investor juga masih mencermati rilis kinerja keuangan kuartal I 2014 perusahaan tercatat (emiten).
"Secara teknikal, tekanan jual masih dominan. Hari ini indeks masih akan bergerak di kisaran 4.790--4.873 dengan kecenderungan menurun," paparnya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 24,74 poin (0,11 persen) ke level 22.157,27, indeks Nikkei turun 141,03 poin (0,98 persen) ke level 14.288,23 dan Straits Times melemah 12,84 poin (0,37 persen) ke posisi 3.230,65. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...