Rupiah Senin Pagi Melemah Lima Poin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (6/10) pagi, bergerak melemah lima poin menjadi Rp 12.165 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 12.160 per dolar AS.
Kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin ini mengatakan, dolar AS kembali menguat terhadap mata uang rupiah, positifnya data pekerja AS meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral AS (the Fed) akan menaikkan suku bunga lebih cepat.
"Kondisi itu membuat mayoritas mata uang negara-negara berkembang termasuk rupiah masih terbebani," kata dia.
Ia mengemukakan, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data Non-Farm Payrolls (NFP) bulan September lebih tinggi dari estimasi ekonom. Sementara tingkat pengangguran bulan September turun menjadi 5,9 persen dari bulan sebelumnya 6,1 persen.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan, sentimen global terkait potensi kenaikan suku bunga di AS serta kondisi politik di dalam negeri masih membayangi mata uang rupiah untuk bergerak menguat.
"Faktor internal dan luar negeri sentimennya belum ada yang cukup mendukung rupiah," katanya.
Menurut dia, kinerja neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit sebesar 318,1 juta dolar AS , pada Agustus masih menjadi salah satu faktornya.
Namun, menurut dia, Bank Indonesia diperkirakan tetap menjaga pergerakan mata uang rupiah agar tetap stabil dan mengamati perkembangan pasar keuangan domestik agar tersedianya likuditas. (Ant)
Editor : Sotyati
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...