Rupiah Senin Pagi Menguat Menjadi Rp 12.186
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (13/10) pagi, menguat 36 poin menjadi Rp12.186 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.222 per dolar AS.
"Setelah sempat tidak bergerak pada awal sesi pagi, mata uang rupiah mencoba bergerak menguat, diperkirakan salah satu pendorong penguatan rupiah itu dipicu dari faktor teknikal setelah pada pekan lalu cenderung terdepresiasi," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin pagi.
Pada sisi lain, penerbitan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 011 yang cukup diminati investor juga diperkirakan menjadi salah satu faktor pendukung bagi mata uang rupiah berada di area positif. Pemesanan ORI itu sudah mencapai sekitar 87 persen dari total target indikatif pemerintah sebesar Rp 20 triliun.
"Kondisi itu mengurangi pelemahan rupiah terhadap dolar AS," katanya.
Namun, menurut dia, pergerakan rupiah masih terbatas menyusul sejumlah laju mata uang di negara-negara berkembang yang cenderung masih dalam tekanan terhadap dolar AS, menyusul adanya kecemasan dari pemulihan perekonomian negara-negara di Eropa.
"Dengan masih adanya sentimen negatif itu dapat menahan kenaikan lanjutan rupiah," kata Reza Priyambada.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan, dolar AS saat ini dibayangi oleh komentar salah satu pejabat The Fed terkait outlook kebijakan moneternya menyusul masih adanya keraguan pertumbuhan ekonomi di AS.
"Jika pertumbuhan ekonomi global melemah, dampaknya bisa ke ekonomi AS dan The Fed untuk menaikkan suku bunganya bisa lebih lambat," katanya. (Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...