Rupiah Senin Pagi Menguat Menjadi Rp12.434
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (22/12) pagi, bergerak menguat 63 poin menjadi Rp 12.434 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.497 per dolar AS.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin (22/12) mengatakan, laju nilai tukar rupiah kembali berada di area positif terhadap dolar AS, seiring masih adanya imbas hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
"Hasil rapat FOMC memberikan sinyal belum akan dinaikkannya suku bunga The Fed, situasi itu masih memberikan dampak positif bagi mata uang domestik," katanya.
Pada sisi lain, lanjut dia, terjaganya mata uang rupiah juga seiring dengan langkah pemerintah yang melakukan intervensi, Bank Indonesia memberikan sinyal bahwa pihaknya akan menjaga level mata uang di kisaran Rp 11.900 - Rp 12.300 per dolar AS.
"Masih adanya sentimen positif memungkinkan laju nilai tukar rupiah untuk dapat kembali bergerak positif," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, penilaian maraknya jatuh tempo utang korporasi pada akhir tahun, serta perkembangan ekonomi AS yang bertahap menunjukkan perbaikan, masih membayangi laju mata uang rupiah. Akibatnya, potensi dolar AS kembali menguat cukup terbuka.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan, penguatan dolar AS mulai mereda pada awal sesi Asia, kondisi itu cukup memberikan sentimen positif bagi rupiah. Dolar AS terkena aksi ambil untung setelah indeks dolar AS meraih penguatan signifikan terhadap mata uang rupiah.
Selain itu, ia mengatakan mulai stabilnya nilai tukar rubel Rusia dan harga komoditas global juga meredakan kecemasan atas potensi gejolak lebih lanjut di pasar keuangan global. (Ant)
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...