Rupiah Senin Sore Melemah Menjadi Rp 13.217
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada Senin sore bergerak melemah sebesar 54 poin menjadi Rp 13.217, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 13.163 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (22/8) mengatakan bahwa mata uang dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama dunia, termasuk rupiah setelah Wakil Ketua The Fed Stanley Fischer menyatakan ekonomi Amerika Serikat mendekati target yang diharapkan.
"Sinyal pertumbuhan ekonomi AS akan mendukung kenaikan suku bunga dalam waktu dekat sehingga memberikan sentimen positif bagi dolar AS," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar uang juga akan tertuju kepada pidato Gubernur The Fed Janet Yellen pada akhir pekan ini di Jackson Hole, di mana para bankir bank sentral global akan berkumpul untuk membahas kebijakan. Pelaku pasar cenderng mengantisipasi denganmemegang dolar AS.
Ia menambahkan bahwa harga minyak mentah yang terkoreksi turut memberi dampak negatif bagi mata uang domestik. Terpantau, pada Senin sore ini harga minyak jenis WTI Crude melemah 1,67 persen menjadi 47,71 dolar AS per barel, dan Brent Crude turun 1,87 persen menjadi 49,93 dolar AS per barel.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa sikap pelaku pasar yang kembali khawatir terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat yang lebih cepat berpengaruh negatif terhadap rupiah.
"Diharapkan pelemahan rupiah tidak berlanjut yang dapat mempengaruhi psikologis pelaku usaha di dalam negeri," ujarnya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.197 dibandingkan hari sebelumnya (19/8) Rp 13.119. (Ant)
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...