Rupiah Terus Menguat, IHSG Kisaran 4.600
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (11/3) pagi, menguat 23 poin menjadi Rp 11.387 dibanding kemarin di posisi Rp 11.410 per dolar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa dibuka melemah tipis 3,86 poin atau 0,08 persen menjadi 4.673,38.
“Nilai tukar rupiah kembali melanjutkan kinerja yang baik. Alasan utama pada kinerja yang baik pada mata uang Republik Indonesia itu adalah ekspektasi membaiknya ekonomi Indonesia,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan kondisi itu akan terus menarik dana asing masuk ke Indonesia, kepercayaan investor akan tetap tinggi terhadap Indonesia yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
“Kepemilikan surat utang investor asing juga meningkat mencapai sekitar 1,9 miliar dolar AS pada tahun ini,” katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah diperkirakan terbatas setelah data ketenagakerjaan AS pada pekan lalu menopang harapan pertumbuhan pekerjaan yang lebih baik.
“Meski AS terpengaruh faktor cuaca yang buruk, ekonomi AS ternyata masih cukup kuat pada bulan Februari,” katanya.
Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, menambahkan keyakinan investor terhadap pemilihan umum (pemilu) pada tahun ini yang kondusif akan terus mendorong rupiah terapresiasi.
Ia mengatakan bahwa keyakinan yang cukup baik itu akan mendorong investasi asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri.
Secara fundamental, ia menambahkan perbaikan ekonomi Indonesia juga berjalan sesuai dengan harapan, defisit neraca perdagangan Indonesia pada tahun ini akan cenderung mengalami penyusutan.
IHSG Dibuka Melemah 3,86 Poin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa dibuka melemah tipis 3,86 poin atau 0,08 persen menjadi 4.673,38.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan indeks BEI dibuka melemah tipis, namun dalam perjalanannya kembali berada di area positif seiring membaiknya mayoritas bursa saham di kawasan Asia.
“Membaiknya bursa saham Asia akan memberikan dampak positif bagi indeks bursa saham Indonesia pada perdagangan hari ini setelah pada perdagangan kemarin (10/3) indeks BEI mengalami koreksi,” katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, investor juga tetap patut mewaspadai posisi IHSG yang masih di sekitar area jenuh beli (overbought), dikhawatirkan memberikan peluang koreksi lanjutan.
“Bila dalam perjalanannya sentimen yang ada kurang mendukung, tetap mewaspadai potensi penurunan,” katanya.
Sementara itu, Analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja memperkirakan indeks akan bergerak berfluktuasi di level 4.658-4.710 poin.
“Pergerakan indeks hari Selasa ini akan dipengaruhi oleh keputusan tingkat suku bunga di Jepang yang diperkirakan dipertahankan di level nol persen dan data neraca perdagangan Jerman yang akan dirilis,” katanya.
Sementara itu, lanjut dia, data ekspor China pada Februari yang lebih rendah dari estimasi diperkirakan masih akan memberikan sentimen negatif terhadap perdagangan hari ini, khususnya komoditas.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 3,74 poin (0,02 persen) ke level 22.268,67, indeks Nikkei naik 109,43 poin (0,72 persen) ke level 15.228,72 dan Straits Times menguat 15,35 poin (0,50 persen) ke posisi 3.142,34. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...