Rusia Akan Ambil Langkah Teknis Militer Merespons Bergabungnya Swedia ke NATO
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia mengatakan pada hari Rabu (28/2) bahwa pihaknya akan mengadopsi langkah-langkah teknis militer dan langkah-langkah balasan lainnya yang tidak ditentukan untuk melindungi diri dari bergabungnya Swedia ke NATO, sebuah langkah yang dianggap agresif dan merupakan sebuah kesalahan.
Swedia berhasil mengatasi rintangan terakhir menuju aksesi NATO pada hari Senin (26/2) setelah parlemen Hungaria menyetujui keanggotaan negara Nordik yang secara tradisional netral.
Swedia dan Finlandia sama-sama mengajukan upaya untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada tahun 2022, yang memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, sebuah pertempuran yang terus berlanjut dua tahun kemudian.
“Kami akan memantau dengan cermat apa yang akan dilakukan Swedia dalam blok militer agresif tersebut, bagaimana Swedia akan mewujudkan keanggotaannya dalam praktik… berdasarkan hal ini, kami akan membangun respons kami dengan langkah-langkah pembalasan yang bersifat teknis militer dan lainnya,” Maria Zakharova, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Aksesi Swedia ke NATO diiringi dengan semakin meningkatnya histeria anti Rusia di negara tersebut, yang sayangnya didorong oleh kepemimpinan politik dan militer Swedia, namun sumber utamanya ada di luar negeri. Bukan orang Swedia sendiri yang menentukan pilihan; pilihan ini telah dibuat untuk Swedia,” katanya.
Langkah Swedia untuk bergabung dengan NATO memicu ketegangan dan militerisasi, tambahnya.
Kedutaan Besar Rusia di Stockholm juga telah membicarakan tindakan balasan militer dan teknis yang tidak ditentukan di akun Telegramnya pada hari Selasa (27/2), tergantung pada sejauh mana penempatan pasukan dan perlengkapan NATO di Swedia.
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, mengatakan komentar Rusia tidak mengejutkan dan mengindikasikan negaranya tidak terpengaruh. “Itu juga yang mereka katakan ketika Finlandia bergabung dengan NATO,” kantor berita TT melaporkan Kristersson mengatakan pada hari Rabu (28/2) saat melakukan perjalanan ke kota Trollhatten di Swedia selatan.
“Sudah diketahui umum bahwa Rusia tidak menyukai kenyataan bahwa Swedia atau Finlandia menjadi anggota NATO, namun kami mengambil keputusan sendiri.”
Dia mengatakan Swedia “bersiap-siap” untuk menghadapi tanggapan apa pun dari Rusia. “Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik dan kami melihat apa yang mereka lakukan,” katanya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...