Rusia Bantah Turki Dilibatkan pada Pasukan Penjaga Perdamaian di Nagorno Karabakh
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia membantah klaim Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bahwa Ankara dan Moskow bersama-sama memantau kesepakatan gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan untuk mengakhiri konflik atas wilayah Nagorno Karabakh.
Erdogan mengatakan bahwa Turki dan Rusia menandatangani perjanjian untuk mendirikan pusat bersama untuk mengoordinasikan upaya pemantauan gencatan senjata dan bahwa Ankara akan berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian.
Namun, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan pernyataan Turki tentang pembuatan pusat pemantauan di Karabakh bertentangan dengan sikap Kremlin, menurut kantor berita negara TASS.
“Ini bukan bagaimana kami memahaminya,” katanya hari Rabu (11/11), menambahkan bahwa kehadiran penjaga perdamaian Turki di Nagorno Karabakh tidak disepakati.
Peskov mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa (10/11) "pembentukan pusat untuk memantau gencatan senjata Nagorno Karabakh di Azerbaijan tidak disebutkan dalam pernyataan bersama oleh para pemimpin Azerbaijan, Armenia dan Rusia dan tunduk pada kesepakatan terpisah," menurut laporan TASS.
Gencatan senjata antara Azerbaijan dan Armenia diumumkan pada hari Selasa, mengakhiri pertempuran terburuk di kawasan itu dalam beberapa dekade, dan dirayakan sebagai kemenangan di Azerbaijan dan sekutunya, Turki.
Erdogan Berbicara kepada anggota partainya, AKP di parlemen bahwa Turki akan berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian dan bahwa perjanjian itu mengakhiri pendudukan selama 28 tahun Armenia di tanah Azeribaijan.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...