Rusia Bentuk Departemen Anti Korupsi Baru
MOSCOW, SATUHARAPAN.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan pembentukan departemen anti - korupsi baru di bawah kepresidenan. Demikian menurut dekrit yang diterbitkan hari Selasa (3/12).
Departemenitu akan bertanggung jawab untuk memantau undang-undang anti - korupsi dan menyarankan perubahan legislasi untuk melawan korupsi , kata Kremlin, seperti dikutip ria.ru.
Putin telah menunjuk Oleg Plokhoi (di mana nama itu secara harfiah berarti "buruk " dalam bahasa Rusia) untuk mengepalai departemen baru tersebut. Plokhoi sebelumnya bekerja di departemen personalia Kremlin.
Rusia dianggap sebagai salah satu negara yang paling korup dari antara negara-negara dengan ekonomi terkemuka di dunia, seperti hasil survei yang dilakukan oleh organisasi anti - korupsi Transparency International. Rusia bahkan setara dengan Pakistan, Gambia, dan Mali.
Meskipun lembasga anti - korupsi yang ada berusaha keras memberantas kejahatan luar biasa ini, para pejabat pemerintah mengakui bahwa miliaran dolar hilang untuk suap di Rusia setiap tahunnya, dan korupsi tetap merajalela.
Pemimpin oposisi, Alexei Navalny, tampil dalam kampanye melawan korupsi di kalangan elite politik yang membuatnya mendapatkan dukungan rakyat secara signifikan. Navalny berada di garis depan protes anti -Putin pada tahun 2011 dan 2012 dan menjadi runner - up dalam pemilihan walikota Moskow awal tahun ini.
Administrasi kepresiden Rusia telah memiliki sebuah dewan anti – korupsi yang diketuai oleh Putin dan anggotanya para menteri dan pejabat keamanan senior. Menurut pihak Kremlin, Plokhoi dan lembaga baru itu akan bekerja bersama dewan tersebut.
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...