Rusia dan AS akan Sepakati Operasi Udara di Suriah
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Rusia dan Amerika Serikat makin dekat pada persetujuan untuk menghindari bentrokan antara pesawat mereka di Suriah. Demikian dikatakan Kementerian Pertahanan Rusia, hari Rabu (14/10), setelah putaran ketiga pembicaraan antara militer kedua negara.
"Posisi menjadi lebih dekat pada ketentuan kunci dari dokumen masa depan," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan. "Prosedur untuk tindakan lebih lanjut oleh kedua belah pihak disepakati," kata pernyataan itu setelah konferensi video antara kedua belah pihak, seperti dikutip AFP.
Rusia dan Amerika Serikat lambat dalam mencapai kesepakatan masalah udara di atas Suriah sejak Moskow melancarkan serangan uadara di negara yang dilanda perang pada akhir bulan lalu.
AS adalah ujung tombak koalisi saingan Rusia yang membom target Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah, dan memicu kekhawatiran bentrokan di antara jet kedua pihak.
Rusia mengatakan bahwa salah satu jet tempurnya mendekati pesawat tempur koalisi pimpinan AS di wilayah udara Suriah untuk tujuan identifikasi.
Kolonel AS, Steven Warren, juru bicara koalisi pimpinan AS, mengatakan sebelumnya bahwa sebuah pesawat datang "pada jarak mil" pada hari Sabtu, mendorong kekhawatiran ramapainya udara di atas Suriah bisa menyebabkan tabrakan pesawat tempur.
AS dan sekutunya telah mengkritik tajam intervensi Moskow di Suriah, dan bersikeras bahwa serangan Rusia terutama menargetkan kelompok moderat yang berjuang melawan rezim Bashar Al-Assad dan bukan menyerang jihadis NIIS.
Rusia sendiri balik mengritik dengan mengatakan bahwapihaknya mendorong AS untuk bekerja sama, tetapi tidak mendapat tanggapan dari Washington.
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...